TY - THES N1 - Dr. Nurun Najwah, M.Ag. ID - digilib34023 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34023/ A1 - Hakim Mahfud, NIM. 1620510016 Y1 - 2018/11/26/ N2 - Tesis ini berjudul ?Kajian Syarah Hadis (Studi atas Kitab Nail al- Authar)? Terdapat fenomena menarik dalam pen-syarah-an hadis, bahwa sebuah kitab hadis tertentu bisa memunculkan banyak kitab syarah hadis dan dengan beragam metode serta corak pen-syarah-an (sektarian dan non sektarian). Berdasarkan hal tersebut, muncullah sebuah anggapan bahwa suatu pen-syarah- an tidak pernah lepas dari maksud atau tujuan tertentu. Untuk itu, perlu kiranya menelusuri historisitas suatu syarah hadis untuk menyingkap episteme dan ideologi yang tersembunyi di balik suatu karya tersebut dan relasinya dengan konstruk sosial-politik dimana karya itu diproduksi. Hal inilah yang hendak dibuktikan dengan menelusuri salah satu syarah hadis, Nail al-Authar karya al- Syaukani, yang merupakan syarah dari kitab kumpulan hadis, Muntaqa al- Akhbar. Penelitian ini kemudian difokuskan pada dua persoalan berikut: pertama, tema apa sajakah persoalan apa saja yang dijadikan perbedaan pendapat antara Zaidiyah dan Sunni dalam Nail al-Autar dan bagaimana aplikasinya terhadap pen-syarah-annya dalam kitab Nail al-Autar ; kedua, menalisa terhadap madzhab yang dianut oleh al-Syakani serta faktor-faktor yang mempengaruhi model penulisan syarah Nail al-Autar . Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif yang didasarkan pada studi kepustakaan (library research ). Sumber primer yang digunakan yaitu kitab Nail al-Authar dan objek formalnya adalah historisitas penulisan syarah tersebut. Berdasarkan objek formal tersebut, maka pendekatan yang digunakan adalah historis. Temuan dari penelitian ini adalah: pertama, tema-tema fikih yang diperselisihkan dalam kitab Nail al-Autar yaitu: 1) Persoalan mengusap khuf ; 2) Persoalan meletakkan tangan di dada dalam shalat ; 3) Persoalan mengucapkan ?Hayya ala haira al-?Amal? dalam adzan subuh; 4) Persoalan bermakmum dibelakang imam yang fajir; 5) Persoalan takbir shalat jenazah dengan 5 kali; 6) Persoalan tentang berwitir tiga rakaat berturut-turut; 7) Persoalan shalat tarawih secara berjama?ah termasuk bid?ah; 8) Persoalan melepaskan tangan dalam shalat; 9) Persoalan tidak boleh memakan sembelihan kitabiyah. Diketahui bahwa al-Syaukani dalam men-syarah persoalan-persoalan diatas bersifat nonsectarian (tidak berpihak ke Sunni atau Syi?ah), dalam hal ini peneliti melihat sejumlah faktor yang mempengaruhi pen-syarah-an al-Syaukani, yaitu: afiliasi mazhab, akar genealogi pemikiran, dan konteks sosio-historis. Secara afiliasi mazhab, al-Syaukani lebih menampakkan ketidakberpihakkannya terhadap mazhab manapun, meski ia tinggal di kalangan tradisi mazhab Zaidiyah Hadawiyah. Secara genealogi pemikiran, ia banyak terpengaruh oleh pemikiran ibn Taimiyah, dan ibn Qayyim. Secara konteks sosio-historis, iklim keilmuan Zaidiyah secara tidak langsung sangat memadaidalam mendorong upaya ijtihadnya. Kata kunci : Historisitas, Syarah Hadis, Nail al-Authar, al-Syaukani. PB - UIN Sunan Kalijaga KW - Historisitas KW - Syarah {Hadis KW - Nail al-Authar KW - al-Sy{aukani>. M1 - masters TI - NUANSA SUNNI-SYI?AH (ZAIDIYAH) DALAM KITAB NAIL AL-AUTAR AV - restricted EP - 207 ER -