@phdthesis{digilib34165, month = {August}, title = {POTENSI ANTIFUNGI EKSTRAK AIR DAN ETANOL KULIT DURIAN (DURIO ZIBETHINUS MURRAY) TERHADAP TRICHOPHYTON RUBRUM}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 14640015 NUR INDAH PERMATASARI HARAHAP}, year = {2018}, note = {Dr. Arifah Khusnuryani, M.Si.}, keywords = {antifungi, dermatofitosis, kulit Durian (Durio zibrthinus Murray) dan Trichophyton rubrum}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34165/}, abstract = {Penyakit dermatofitosis yang disebabkan oleh infeksi fungi patogen Trichophyton rubrum merupakan penyakit yang paling umum di dunia dengan angka kejadian yang masih tinggi di Indonesia. Pengobatan dermatofitosis selama ini ditangani dengan pemberian obat-obatan antifungi kimia sintetik yang jika digunakan dalam jangka waktu panjang dapat menimbulkan efek negatif yang lebih besar bagi kesehatan tubuh manusia dan harganya yang relatif tidak terjangkau oleh masyarakat menengah ke bawah. Oleh karena itu, dibutuhkan pengobatan alternatif dari bahan alami yang aman bagi kesehatan pasien dengan harga yang ekonomis dan jumlah bahan yang melimpah. Kulit Durian yang merupakan bagian terbesar dari buah Durian dan merupakan komoditas hayati di Indonesia yang mengandung senyawa metabolit sekunder yang bersifat antifungi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan potensi ekstrak air dan etanol kulit Durian sebagai agen antifungi terhadap T.rubrum dan menentukan konsentrasi terendah ekstrak yang mampu menghambat dan membunuh fungi T.rubrum serta mengetahui mekanisme penghambatannya. Uji antifungi ekstrak kulit Durian dilakukan dengan menggunakan metode difusi cakram dan sumuran dengan variasi 5 konsentrasi, yaitu 10\%, 20\%, 30\%, 40\% dan 50\%. Nilai Konsentrasi Hambat Minimum (KHM) ekstrak air dan etanol kuliah durian terhadap T.rubrum, masing-masing diperoleh pada konsentrasi 2,5\% yang bersifat fungistatik, sedangkan nilai Konsentrasi Bunuh Minimum (KBM) diperoleh pada konsentrasi 40\% yang bersifat fungisida. Ekstrak etanol kulit Durian cenderung memiliki potensi aktivitas antifungi yang lebih tinggi dibandingkan dengan ekstrak air kulit Durian terhadap fungi T.rubrum. Senyawa aktif pada ekstrak air dan etanol kulit Durian menyebabkan kebocoran dan kerusakan sel fungi T.rubrum yang ditunjukkan dengan terdeteksinya materi genetik fungi yang berada di luar sel.} }