@phdthesis{digilib34402, month = {August}, title = {KONSEP KEBEBASAN MENURUT NIETZSCHE DAN HAYEK}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 11510049 SABIQ GHIDAFIAN HAFIDZ}, year = {2018}, note = {Dr. H. Zuhri, S. Ag. M. Ag.,}, keywords = {Nietzsche, Hayek, Kebebasan, Lokus, Kehendak}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34402/}, abstract = {Kebebasan erat kaitannya dengan bagaimana manusia menjalani hidup. Dalam kondisi ini, manusia menyadari perannya akan terwujud dalam sebuah tindakan. Keleluasaan dalam tindakan inilah, kebebasan menjadi prasyarat bagi setiap manusia bagaimana bertindak. Di antara pemikir yang menekuni kondisi kebebasan ini yakni Nietzsche dan Hayek. Kedua pemikiran melahirkan tipikal kondisi kebebasan antara bebas untuk dan bebas dari sebagai patokan bagaimana setiap individu bertindak. Meskipun rentang waktu dan dari tradisi yang berbeda, dalam penelitian ini penulis menemukan persamaan dan perbedaan corak pemikiran yang berkaitan dengan kebebasan. Maka dalam penelitian ini, penulis bermaksud mendeskripsikan tentang konsep kebebasan menurut Nietzsche dan Hayek. Adapun metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan mengklasifikasikan data primer dan data sekunder. Teknik yang digunakan dalam analisis data dalam penelitian ini yaitu dengan cara memahami tesis-tesis dari kedua pemikiran ini yang telah dipaparkan juga dengan menggunakan analisis historis. Di antaranya latar belakang yang mempengaruhi munculnya pemikiran tersebut sehingga terungkap relevansinya ketika digunakan untuk menganalisis kondisi kebebasan manusia. Dari hasil penelitian dapat diambil sebuah kesimpulan, bahwa Nietzsche dan Hayek menganggap kebebasan sebagai faktor fundamental dalam perkembangan peradaban manusia dan memperkarsai pada bagaimana individu menjalani ke-hidupannya tanpa koersi. Meskipun Nietzsche tidak sama seperti Hayek dalam menentukan tipikal kehendak sebagai lokus dari kebebasan. Nietzsche mengutarakan bahwa setiap individu mempunyai kehendak kuasa untuk menindak serta menentukan keberadaannya. Sedangkan Hayek menekankan kebebasan individu pada kehendak bertahan, hingga berfokus pada penanganan atas koersi yang selama ini menjadi ancaman bagi kebebasan.} }