%A NIM. 12510068 Aysah Setyo Utami %O Muhammad Fatkhan, S.Ag., M.Hum %T DINAMIKA SADRANAN VARIAN ABANGAN DAN SANTRI DI GIRIKERTO DAN MLANGI, YOGYAKARTA %X Nyadran merupakan tradisi Jawa yang telah mengalami akulturasi dengan Islam. Tradisi nyadran yang masih melekat sangat kuat pada masyarakat Jawa yaitu di Dusun Tritis Girikerto, dan yang masih melaksanakan tradisi nyadran tersebut walaupun tidak melekat kuat namun tetap melaksanakan tradisi tersebut yaitu di Dusun Mlangi, Yogyakarta. Tradisi ini dilaksanakan menjelang bulan Ramadhan atau tepatnya di bulan sya’ban. Dalam prosesi ritual atau tradisi nyadran penulis akan berkumpul bersama masyarakat tanpa adanya sekat-sekat dalam kelas sosial dan status sosial, tanpa ada perbedaan agama dan keyakinan, golongan ataupun partai. Nyadran menjadi ajang untuk berbaur dengan masyarakat, rasa saling mengasihi. Penelitian dengan judul “Dinamika Sadranan Varian Abangan dan Santri di Girikerto dan Mlangi, Yogyakarta”, berusaha untuk menjawab masalah, (1) Bagaimana proses sadranan di varian Abangan dan santri? (2) Bagaimana persamaan dan perbedaan sadrananAbangan dan sadranan santri. (3) Bagaimana makna filosofis sadranan di varian abangan dan santri? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, maka penulis menggunakan metode wawancara. Wawancara yang dilakukan dengan orang-orang pendukung tradisi tersebut dan masyarakat yang melaksanakan tradisi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses ritual tradisi nyadran, mengetahui makna filosofis tradisi nyadran serta mengetahui perbedaan dan persamaan dalam tradisi nyadran itu sendiri. Berdasarkan hasil penelitian analisis pembahasan masalah, landasan teori, data-data wacana yang berkembang, maupun untuk memenuhi tujuan penelitian ini, peneliti menyimpulkan bahwa masyarakat Dusun Tritis Girikerto memiliki pemahaman yang kental dan kuat mengenai tradisi Jawa dibandingkan dengan nilai-nilai Islamnya dengan kata lain lebih Abangan sehingga masyarakat dusun secara serempak sampai saat ini masih kuat dalam melestarikan budaya nenek moyang tersebut. Namun berbeda dengan di Dusun Mlangi, di Dusun tersebut tradisi nyadran lebih dominan nilai nilai Islamnya daripada nilai-nilai nenek moyangnya, dengan kata lain lebih Santri, sehingga tradisi sadranan tetap ada dan yang harus dilestarikan tetapi sudah dimasuki nilai-nilai Islam. %K Nyadran, Abangan, Santri %D 2018 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib34424