@phdthesis{digilib34480,
           month = {August},
           title = {ETOS KERJA MANUSIA DAN PENGARUHNYA TERHADAP ALAM MENURUT AL-QUR?AN (STUDI KRITIS TAFSIR TEMATIK KERJA DAN KETENAGAKERJAAN)},
          school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA},
          author = {NIM. 11530085 MOHAMMAD MISBAHUL UMAM},
            year = {2018},
            note = {Prof. Dr. H. Muhammad Chirzin, M.Ag,},
        keywords = {etos kerja manusia,  pengaruhnya terhadap alam, studi kritis tafsir tematik,},
             url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34480/},
        abstract = {Tafsir tematik kerja-ketenagakerjaan merupakan pengejawantahan atas
metodologi yang digagas oleh Abd al-Hayy al-Farmawi dalam al-Bidayah fi
Tafsir al-Maudu?i. Tema kerja dan ketenaga-kerjaan merupakan salah-satu
realisasi program pemerintah untuk memenuhi kebutuhan akan ketersediaan kitab
suci bagi umat beragama. Selain daripada itu penyusunan kitab tafsir ini berusaha
memberikan wujud tafsir ideal bagi masyarakat Indonesia. Dewasa ini muncul
pula problematika yang berkembang, salah satunya adalah adanya kerusakan alam
bumi. Hal ini ditanggapi oleh para ahli ilmu bumi dengan istilah ?antroposen?
dimana bumi telah berganti masa dikarenakan filosofi kerja manusia selama ini
hanya memposisikan alam sebagai objek kehidupan manusia. Konsep tersebut
telah merubah posisi keseimbangan/ekuilibrium alam bumi menjadi tidak
seimbang/disekuilibrium akibat manusia menjadi subjek mutlak dan bumi
hanyalah sebagai objek. Karena pandangan tersebut selayaknya Islam dengan Al-
Qur?an yang berposisi sebagai rahmat bagi semesta alam merespon kondisi
kerusakan lingkungan merubah cara pandangnya, sehingga penelitian ini dimulai
dari sebuah pertanyaan, ?Bagaimana pandangan ideal etos kerja Qur?ani dalam
posisinya sebagai khalifah di muka bumi yang juga harus menjaga alam??
Karakter seorang muslim digambarkan memiliki sifat: 1) Orientasi ke
Masa depan; 2) Kerja Keras; 3) Penghargaan terhadap Waktu; 4) Bertanggungjawab.
Dan ke-empat hal tersebut merupakan manifestasi dari prinsip dasar
bahwa: ?setiap usaha atau pekerjaan apa-pun akan berakhir menuju Allah swt.?
Sedangkan relasi aktivitas kerja manusia terhadap alam, tafsir ini masih
mengorientasikan pendapat bahwa Bumi hanya sebagai objek kehadiran manusia
belaka, hal ini terlihat dari beberapa temuan berikut: 1) Alam sebagai objek yang
tak terhingga; 2) Sarana dan fasilitas bumi hanya untuk manusia; 3)
Memaksimalkan pengetahuan manusia untuk alam.
Penelitian ini menghadirkan kritik terhadap konten/isi penafsiran tersebut,
yang sedikit banyak masih memakai cara pandang etos kerja manusia sebagai
subjek mutlak. Karena bila cara pandang ini masih dipertahankan, di masa
generasi mendatang, alam yang selayaknya harus harmonis bisa menjadi bencana
bilamana manusia masih berpandangan semua sumber daya hanya dikhususkan
bagi manusia semata. Peneliti berpandangan salah satu caranya adalah dengan
merubah konsep dasar kerja manusia yang selama ini masih menafikan kehadiran
alam. Melalui kritik penafsiran Kemenag RI yang selama ini masih juga memiliki
konstruksi ?manusia satu-satunya subjek terhadap alam?. Cara pandang demikian
harus berdialektika dengan keadaan konteks zaman dimana posisi manusia
sebagai khalifah di muka bumi selayaknya tak hanya mengatur sesama
manusianya saja. Tapi juga harus mulai bersinergi kembali dengan alam. Bila
konsep dasar etos kerja manusia telah menyertakan harmoni alam, maka pola cara
kerja dan alat kerja manusia yang selama ini mengeksploitasi alam dapat berganti.
Dan alam bumi yang dikerjakan manusia dengan ?arif-bijaksana tidak berubah
menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup manusia itu sendiri di masa
mendatang.}
}