relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34480/
title: ETOS KERJA MANUSIA DAN PENGARUHNYA TERHADAP ALAM MENURUT AL-QUR’AN (STUDI KRITIS TAFSIR TEMATIK KERJA DAN KETENAGAKERJAAN)
creator: MOHAMMAD MISBAHUL UMAM, NIM. 11530085
subject: Ilmu Alqur’an dan Tafsir 
description: Tafsir tematik kerja-ketenagakerjaan merupakan pengejawantahan atas  metodologi yang digagas oleh Abd al-Hayy al-Farmawi dalam al-Bidayah fi  Tafsir al-Maudu’i. Tema kerja dan ketenaga-kerjaan merupakan salah-satu  realisasi program pemerintah untuk memenuhi kebutuhan akan ketersediaan kitab  suci bagi umat beragama. Selain daripada itu penyusunan kitab tafsir ini berusaha  memberikan wujud tafsir ideal bagi masyarakat Indonesia. Dewasa ini muncul  pula problematika yang berkembang, salah satunya adalah adanya kerusakan alam  bumi. Hal ini ditanggapi oleh para ahli ilmu bumi dengan istilah „antroposen‟  dimana bumi telah berganti masa dikarenakan filosofi kerja manusia selama ini  hanya memposisikan alam sebagai objek kehidupan manusia. Konsep tersebut  telah merubah posisi keseimbangan/ekuilibrium alam bumi menjadi tidak  seimbang/disekuilibrium akibat manusia menjadi subjek mutlak dan bumi  hanyalah sebagai objek. Karena pandangan tersebut selayaknya Islam dengan Al-  Qur‟an yang berposisi sebagai rahmat bagi semesta alam merespon kondisi  kerusakan lingkungan merubah cara pandangnya, sehingga penelitian ini dimulai  dari sebuah pertanyaan, “Bagaimana pandangan ideal etos kerja Qur‟ani dalam  posisinya sebagai khalifah di muka bumi yang juga harus menjaga alam?”  Karakter seorang muslim digambarkan memiliki sifat: 1) Orientasi ke  Masa depan; 2) Kerja Keras; 3) Penghargaan terhadap Waktu; 4) Bertanggungjawab.  Dan ke-empat hal tersebut merupakan manifestasi dari prinsip dasar  bahwa: “setiap usaha atau pekerjaan apa-pun akan berakhir menuju Allah swt.”  Sedangkan relasi aktivitas kerja manusia terhadap alam, tafsir ini masih  mengorientasikan pendapat bahwa Bumi hanya sebagai objek kehadiran manusia  belaka, hal ini terlihat dari beberapa temuan berikut: 1) Alam sebagai objek yang  tak terhingga; 2) Sarana dan fasilitas bumi hanya untuk manusia; 3)  Memaksimalkan pengetahuan manusia untuk alam.  Penelitian ini menghadirkan kritik terhadap konten/isi penafsiran tersebut,  yang sedikit banyak masih memakai cara pandang etos kerja manusia sebagai  subjek mutlak. Karena bila cara pandang ini masih dipertahankan, di masa  generasi mendatang, alam yang selayaknya harus harmonis bisa menjadi bencana  bilamana manusia masih berpandangan semua sumber daya hanya dikhususkan  bagi manusia semata. Peneliti berpandangan salah satu caranya adalah dengan  merubah konsep dasar kerja manusia yang selama ini masih menafikan kehadiran  alam. Melalui kritik penafsiran Kemenag RI yang selama ini masih juga memiliki  konstruksi „manusia satu-satunya subjek terhadap alam‟. Cara pandang demikian  harus berdialektika dengan keadaan konteks zaman dimana posisi manusia  sebagai khalifah di muka bumi selayaknya tak hanya mengatur sesama  manusianya saja. Tapi juga harus mulai bersinergi kembali dengan alam. Bila  konsep dasar etos kerja manusia telah menyertakan harmoni alam, maka pola cara  kerja dan alat kerja manusia yang selama ini mengeksploitasi alam dapat berganti.  Dan alam bumi yang dikerjakan manusia dengan „arif-bijaksana tidak berubah  menjadi ancaman bagi keberlangsungan hidup manusia itu sendiri di masa  mendatang.
date: 2018-08-03
type: Thesis
type: NonPeerReviewed
format: text
language: id
identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34480/1/11530085_BAB%20I-BAB%20V-atau-DAFTAR%20PUSTAKA.pdf
format: text
language: id
identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34480/2/11530085_BAB%20II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf
identifier:   MOHAMMAD MISBAHUL UMAM, NIM. 11530085  (2018) ETOS KERJA MANUSIA DAN PENGARUHNYA TERHADAP ALAM MENURUT AL-QUR’AN (STUDI KRITIS TAFSIR TEMATIK KERJA DAN KETENAGAKERJAAN).  Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.