TY - THES N1 - YASIN BAIDI, S.Ag., M.Ag. ID - digilib34541 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34541/ A1 - SOFWAN HADI, NIM. 12350043 Y1 - 2019/02/15/ N2 - Perkawinan adalah sebuah hubungan antara lelaki dan wanita untuk membangun keluarga yang sakinah. Dalam sebuah keluarga dibutuhkan adanya persamaan prinsip dan tujuan demi terciptanya rumah tangga yang sakinah. Baik prinsip dalam hal ekonomi, mendidik anak, maupun sosial keagamaan. Persamaan prinsip sering menjadi sebuah keharusan bagi seseorang yang akan menikah karena tidak sedikit sebuah keluarga harus berpisah karena adanya perbedaan prinsip. Terutama perihal prinsip keagamaan. Sebagian besar masyarakat Indonesia memiliki afiliasi keagamaan terhadap dua organisasi sosial keagamaan terbesar di Indonesia yang memiliki kultur keagamaan berbeda, yaitu Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah. Sebuah rumah tangga akan memiliki berbagai macam problematika jika masing-masing individunya memiliki pemahaman keagamaan yang berbeda. Perbedaan kultur keagamaan tersebut dapat berdampak pada keharmonisan sebuah rumah tangga jika sebuah rumah tangga dengan kultur keagamaan berbeda tersebut tidak memiliki konsep maupun prinsip yang dijadikan pedoman bersama. Pengaruh perbedaan tersebut juga akan dirasakan bagi anak mereka. Bagaimana pemahaman keagamaan si anak jika kedua orang tuanya berbeda pandangan keagamaan. Dan yang paling sering menjadi polemik ketika dalam lingkup keluarga besar. Karena sejatinya pernikahan bukan hanya mempersatukan laki-laki dan perempuan, melainkan mempersatukan dua buah keluarga besar. Penelitian ini merupakan Field Research atau penelitian lapangan, yaitu penelitian yang dilakukan di Kota Yogyakarta dengan pendekatan normatif hukum islam (ma?la?ah). Penelitian ini menggali bagaimana tokoh organisasi sosial kegamaan di Kota Yogyakarta memandang perkawinan beda kultur keagamaan, yakni pasangan perkawinan NU dengan Muhammadiyah serta bagaimana konsep keluarga sakinah bagi pasangan tersebut. Penelitian ini penelitian kualitatif, bersifat deskrptif-analitik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah wawancara terstruktur terhadap tokoh organisasi sosial keagamaan dari kalangan NU dan Muhammadiyyah di Kota Yogyakarta. Hasil penelitian terhadap tokoh organisasi sosial keagamaan di kota yogyakarta baik NU maupun Muhammadiyah menunjukkan bahwa perkawinan atas pasangan yang memiliki kultur keagamaan berbeda dapat mewujudkan sebuah kemaslahatan yakni kerukunan antar organisasi sosial keagamaan di Indonesia. Pasangan perkawinan tersebut dapat mencapai keluarga yang sakinah jika masing-masing individu dapat saling terbuka, saling mengerti, dan menjaga komitmen atas apa yang telah menjadi kesepakatan bersama. Setiap persoalan yang ada harus dihadapi dengan musyawaroh dalam sebuah ruang dialog, sehingga menghasilkan keputusan yang bermanfaat untuk semua. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - Keluarga Sakinah KW - Pasangan Perkawinan NU-Muhammadiyah KW - Kultur Keagamaan. M1 - skripsi TI - PANDANGAN TOKOH NAHDLATUL ULAMA DAN MUHAMMADIYAH KOTA YOGYAKARTA TENTANG KONSEP KELUARGA SAKINAH BAGI PASANGAN BEDA ORGANISASI SOSIAL KEAGAMAAN AV - restricted EP - 108 ER -