eprintid: 34545 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 77 dir: disk0/00/03/45/45 datestamp: 2019-04-12 03:08:42 lastmod: 2019-04-12 03:08:42 status_changed: 2019-04-12 03:08:42 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: MUHAMMAD ALI MURTADLO, NIM. 13530140 title: STUDI KOMPARATIF PENAFSIRAN AYAT-AYAT ISTIQAMAH DALAM TAFSIR AT-TABARI DAN AL MISBAH ispublished: pub subjects: iath divisions: jur_ial full_text_status: restricted keywords: studi komparatif, ayat-ayat istiqamah, tafsir at-tabari dan almis bah note: Dr. Afdawaiza, S.Ag. M.Ag., abstract: Istiqamah merupakan salah satu tema yang penting untuk diteliti. Karena istiqamah adalah hal yang berat dan butuh keseriusan, terlihat ketika nabi ditanya oleh sahabat tentang mengapa beliau cepat beruban, nabi menjawab شَيَّبَتْنِيْ هُىْدٌ وَأَخْىَاتُهَا yang telah membuatnya cepat beruban adalah surat Hûd dan surat-surat semisalnya (H.R. Tirmidzi no. 3297). Surat-surat semisalnya adalah al-Waqi’ah, al-Mursalat, ‘Amma Ya Tasaalun/ an-Naba’ dan iz|asy Syamsu Kuwwirat/ at-Takwir. Dan di antara surah tersebut yang mengandung tentang istiqamah adalah surah Hûd pada ayat 112, yang didalamnya terdapat perintah Allah untuk istiqamah atau konsisten kepada agama yang telah diturunkan kepadanya. Istiqamah sendiri adalah sikap teguh dalam pendirian dan senantiasa berjalan di atas jalan yang lurus sebagaimana yang digariskan oleh agama dan tidak tergoda untuk melakukan perbuatan yang dilarang oleh agama; teguh pendirian. Di dalam al-Qur’an, menurut Fuad Abdul Baqi dalam al-Mu’jam Mufahras Li al-Fad al- Qur’an perintah istiqamah terdapat pada delapan ayat yang tersebar pada tujuh surah: At-Taubah : 7, Yunus : 89, Hud : 112, Fussilat : 6 dan 30, Asy- Syura : 15, Al-Ahqaf : 13, Al-Jin : 16. Yang memiliki makna konsisten, teguh pendirian, menepati, tetap, berlaku lurus, dan sungguh-sungguh. Dan penulis, dalam pengupasan terhadap ayat-ayat tersebut menggunakan metode komparatif antara Kitab Tafsir Jami’ al-Bayan ‘an Ta’wil Ayi al-Qur’an karya ath-Thabari dan Al- Misbah karya Quraish Shihab. Digunakannya kedua kitab tersebut dalam penelitian ini karena sama-sama merupakan kitab tafsir yang dalam penafsiranya dengan memaparkan segala makna dan aspek yang terkandung di dalamnya (metode tahlili) serta menerangkan maknanya sesuai dengan keahlian dan kecenderungan penafsir (bi al-ra’yu) serta mengutip berbagai riwayat (bi al-ma’s|ur). Selain itu, dikarenakan juga kedua kitab tersebut dalam periode yang berbeda, ath-Thabari pada era pertengahan klasik (Iran), sedang Quraish Shihab pada era kontemporer (Indonesia). Sehingga dengan pengkomparasian akan menjadikan pemahaman yang varian dari persamaan dan perbedaan penafsiran di era klasik dan kontemporer. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah istiqamah dalam al-Qur’an Allah memerintahkan terhadap beberapa hal, yaitu istiqamah pada aqidah, pada perintah Agama (Islam) dan Al-Qur’an, dan yang terkahir adalah istiqamah pada perjanjian perdamaian. Kemudihan perintah-perintah itu direlevansikan dengan konteks keindonesiaan. Penulis, merelasikannya dengan beberapa realitas yang ada di masyarakat. Yaitu syirik dan konflik antar-agama. Untuk itu, peranan istiqamah menjadi penting dalam hal tersebut agar tidak terjadi penyimpangan ajaran agama dan tidak menimbulkan perselisihan antar-agama. date: 2018-08-13 date_type: published pages: 140 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: MUHAMMAD ALI MURTADLO, NIM. 13530140 (2018) STUDI KOMPARATIF PENAFSIRAN AYAT-AYAT ISTIQAMAH DALAM TAFSIR AT-TABARI DAN AL MISBAH. Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34545/1/13530140_BAB%20I_IV-atau-V_DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34545/2/13530140_BAB%20II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf