relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34601/ title: TAFSIR LISAN DALAM KHUTBAH JUMAT (STUDI KASUS DI MASJID AL-ISHLAH PERUMAHAN BOKO PERMATA ASRI, JOBOHAN, BOKOHARJO, PRAMBANAN) creator: ZIDNA ZUHDANA MUSHTHOZA, NIM. 14531029 subject: Ilmu Alqur’an dan Tafsir description: Penelitian ini membahas tafsir lisan dalam khutbah Jumat di masjid al- Ishlah, tepatnya di Perumahan Boko Permata Asri, Bokoharjo, Jobohan, Prambanan. Fokus pembahasan penelitian ini adalah penafsiran ayat-ayat al- Qur’an yang dikutip dalam khutbah Jumat. Peneliti menggunakan metode deskriptif kualitatif dan pendekatan fenomenologi. Beberapa teknik pengumpulan data yang peneliti lakukan adalah observasi terlibat dan bebas, wawancara, serta dokumentasi. Sedangkan analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif analitis. Tafsir lisan dapat ditemukan pada khutbah Jumat karena adanya aktivitas menyampaikan pesan secara langsung antara khatib dan masyarakat dengan mengaplikasikan teks al-Qur’an secara dinamis aktual. Penelitian dilakukan pada dua belas khutbah Jumat di masjid al-Ishlah. Praktik penafsiran khutbah Jumat di masjid al-Ishlah ada yang menggunakan teks, ada juga yang secara spontan tanpa menggunakan teks, dan ada yang hanya membawa catatan poin-poin kecil saja. Penjelasan terkadang dari personal khatib terkadang juga penjelasan diambil dari teks-teks khutbah atau kitab-kitab tafsir. Khatib mengutip satu hingga dua ayat utama kemudian menafsirkannya. Penafsiran khatib diperkuat dengan ayat atau hadis lain yang berhubungan, Inilah yang merupakan suatu keunikan fenomena kelisanan dimana penjelasan dari awal hingga akhir selalu berkaitan serta ada korelasi yang berupa qarinah dan munasabah ayat al-Qur’an pada khutbah Jumat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa fenomena kelisanan pada khutbah Jumat ada dua, yaitu fenomena kelisanan sekunder dan model kelisanan dalam pola pikir tulisan (literate mind). Hal ini dikarenakan nyaris sudah tidak ada khatib yang murni sebagai seseorang dengan kelisanan primer, yaitu kelisanan orang-orang yang sama sekali tidak menggunakan tulisan. Ada dua ciri kelisanan sekunder yaitu ekspresi lisan yang dikembangkan dari tulisan dan ekspresi lisan yang dipengaruhi oleh pengalaman tulisan sebelumnya. Sedangkan model kelisanan dalam pola pikir tulisan (literate mind) memiliki ciri yaitu ucapan lisan terhadap tulisan.dan ekspresi lisan yang menggunakan struktur dan cara berfikir tulisan. Jika dilihat dengan teori kelisanan Walter J.Ong, dapat disimpulkan bahwa pengaruh dalam penafsiran yang disampaikan dengan kelisanan sekunder yaitu adanya penambahan dan penekanan kata; kalimat yang digunakan berlebihan dan panjang lebar; cenderung memicu adanya pertarungan lisan yang menandai penjagaan khatib terhadap pola ritme dari tuturannya sehingga berpengaruh pada penafsiran khatib selanjutnya. Selain itu, penjagaan pengetahuan sebelumnya terlihat pada proses pengulangan pesan yang disampaikan oleh khatib; kalimat yang digunakan relatif lebih tidak terstruktur; kalimat yang digunakan menyesuaikan dengan situasi dan kondisi serta dekat dengan kehidupan jama’ah; bersifat mengajak dan memahami serta masuk dalam problem jama’ah. Sedangkan pengaruh penafsiran yang disampaikan dengan kelisanan dalam pola pikir tulisan yaitu penafsirannya lebih mengikat pengetahuan-pengetahuan lama secara leterlek dari apa yang ada di kitab klasik atau tafsir dan tidak melakukan reaktualisasi zaman sekarang. Selain itu, kalimat yang digunakan lebih terstruktur dan rapi. date: 2018-05-16 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34601/1/14531029%2C%20BAB%20I%2CIV%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34601/2/14531029%2C%20BAB%20II%2CIII.pdf identifier: ZIDNA ZUHDANA MUSHTHOZA, NIM. 14531029 (2018) TAFSIR LISAN DALAM KHUTBAH JUMAT (STUDI KASUS DI MASJID AL-ISHLAH PERUMAHAN BOKO PERMATA ASRI, JOBOHAN, BOKOHARJO, PRAMBANAN). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.