@phdthesis{digilib34606, month = {July}, title = {KONSEP TANAZZULAT MENURUT AHMAD AL-SAWI (STUDI ATAS KITAB HASYIYAH AL-SAWI ?ALA TAFSIR AL-JALALAIN)}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 13530130 AQIL MUJTABA}, year = {2018}, note = {Drs. Muhammad Mansur, M.Ag,}, keywords = {konsep tanazzulat, ahmad al-sawi, kitab hasyiyah al-sawi ?ala tafsir al-jalalain}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34606/}, abstract = {Tafsir merupakan hasil pemahaman atau penjelasan sorang mufasir terhadap al-Qur?an yang dilakukan menggunakan metode atau pendekatan tertentu. Karenanya. Tafsir menjadi suatu bagian terpenting di dalam kajian al-Qur?an yang sudah dilakukan dari masa ke masa. Tanazzulat, yaitu suatu model komunikasi Allah kepada hambaNya. Selanjutnya di antara tokoh yang menekuni bidang tanazzulat sebagai komunikasi Allah kepada hambaNya adalah Ahmad bin Muhammad al-Sawi dalam kitab tafsirnya yang berjudul ?Hasyiyah al-Sawi ala Tafsir al-Jalalain?. Maka dengan demikian, sangat penting untuk mengetahui apa dan bagaimana cara kerja konsep tanazzulat yang digunakan Ahmad bin Muhammad al-Sawi dalam kitab tafsir Hasyiyah al-Sawi ala Tafsir al-Jalalain dan apa yang melater belakangi beliau beliau menulis kitab tersebut. Adapun penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan jenis penelitian studi pustaka (library research) dengan metode analisis kualitatif yatu dengan menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, baik itu primer maupun sekunder. Adapun sumber primer yang digunakan dalam penelitian ini adalah karya Ahmad bin Muhammad al-Sawi yaitu ?Hasyiyah al-Sawi ala Tafsir al-Jalalain?, yang kemudian didukung dengan sumber-sumber sekunder diantaranya buku yang berjudul ?Tekstualitas al-Qur?an: Kritik terhadap Ulumul Qur?an ? dengan judul asli ?Mafhum al-Nas Dirasah fi Ulum al-Qur?an? serta buku-buku lainnya yang berkaitan dengan tema penelitian. Hasil yang penulis dapatkan dari penelitian ini adalah secara umum Ahmad bin Muhammad al-Sawi menerangkan bahwa tanazzulat adalah salah satu dari model komunikasi Allah kepada hambaNya dengan perantara Malaikat Jibril dan Nabi Muhammad yang disampaikan kepada manusia seluruh alam dengan harapan para manusia dapat memahami kalamNya dengan mudah. Sedangkan secara terperinci ditemukan konsep tanazzulat sebagai berikut: ada dua model komunikasi Allah kepada hambaNya dalam mengenalkan ZatNya. Pertama, secara haqiqi, yakni Allah mengenalkan dengan segala ke-Maha AgunganNya seperti aku adalah yang menciptakan langit dan bumi. Kedua, secara tanazzulat, yakni Allah menurunkan taraf kalamNya sehingga dapat dipahami oleh manusia-manusia bahkan yang memiliki akal rendah sekalipun. Seperti Allah adalah yang melipat-gandakan balasan dengan lipat ganda yang banyak jika memberikan pinjaman kepada Allah dengan pinjaman yang baik. Setelah Allah bertanazzul, kemudian Allah menaikkan taraf kalamNya ke tempat seharusnya. Konsep tanazzulat ini muncul dilingkungan tariqah, lebih tepatnya tariqah al-Khalwati .} }