%0 Thesis %9 Skripsi %A HUDALLOH, NIM. 14360075 %B FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM %D 2019 %F digilib:34627 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Maulid Nabi Muhammad, Muhamamd Ibn Sahlih al- Utsaimin, Muhammad ibn Alawy al-Maliki, Istinbat Hukum %P 105 %T FATWA HUKUM MEMPERINGATI MAULID NABI MUHAMMAD SAW. MENURUT MUHAMMAD IBN SHALIH ALUTSAIMIN DAN MUHAMMAD IBN‘ALAWY AL-MALIKI %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34627/ %X Perayaan maulid Nabi Muhammad merupakan salah satu bentuk ekspresi kebahagiaan dan rasa hormat umat Islam terhadap hari kelahirannya. Perayaan tersebut barulah muncul jauh setelah Nabi Muhammad saw. wafat. Uniknya, terdapat tradisi peringatan maulid Nabi namun Nabi Muhammad sendiri tidak pernah melakukan perayaan hari kelahirannya sendiri. Selain itu, terdapat pula simpang siur informasi mengenai kapan kelahiran Nabi Muhammad secara jelas. Dari persoalan tersebut, muncul lah pro-kontra di tengah perdebatan Ulama di dunia mengenai perayaan maulid Nabi Muhammad saw. Skripsi akhir ini bertujuan untuk menganalisa 3 hal di dalam fatwa Muhammad ibn Solih al-Utsaimin dan Muhammad Alawy al-Maliki terkait boleh-tidaknya merayakan maulid Nabi Muhammad saw. yakni: 1) sebab-sebab terjadinya perbedaan pendapat, 2) istinbat hukum, dan 3) sisi persamaan dan perbedaan. Adapun jenis penelitian ini berbasis studi pustaka. Sedangkan sifat penelitian ini merupakan deskriptif-komparatif, yakni jenis penelitian yang pemarapannya dengan cara menjelaskan secara detail kedua tokoh di atas, lalu membandingkannya. Adapun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) tidak adanya dalil yang spesifik mengenai kasus maulid Nabi saw., sehingga terjadi perbedaan fatwa antara al-Utsaimin yang cenderung mengharamkan, sedangkan Maliki memperbolehkan, 2) metode istinbat hukum al- Utsaimin adalah bayani, sedangkan Maliki adalah istislahy, 3) al-Utsaimin menganggap perayaan maulid Nabi saw. sebagai syariat baru, sedangkan Maliki menganggap perayaan maulid Nabi saw. sebagai tradisi. %Z FUAD MUSTAFID, S. Ag, M. Ag.