relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34723/ title: ADAB MEMBACA AL-QUR’AN MENURUT IMAM AL-GHAZALI DALAM KITAB IHYA<’ ‘ULUn fi> a>da>bi Chamlatil Qur’an, Yusuf al-Qardawi dengan karyanya yang berjudul Kaifa Nata’alamu Ma’a al-Qur’an al-Azhim, dan ada>b tilawah al-Qur’an yang ada di dalam kitab Ihya>’ ‘Ulu>muddi>n. dalam hal ini penulis lebih memilih ada>b tilawah al-Qur‟an karyanya Imam al-Ghazali. Dalam kitab Ihya>’ ‘Ulu>muddi>n sendiri ada beberapa ayat al-Qur‟an yang dikutip oleh Imam al-Ghazali yang membahas dan menjelaskan mengenai adab membaca al-Qur‟an, seperti QS. Ali Imran ayat 191, QS. Al-Hijr ayat 9, QS. Al-Mu‟minun, QS. Al-Mu‟minun ayat 97-98, QS. As- Sajdah ayat 15, QS. An-Nisa ayat 83, QS. An-Nahl ayat 98, QS. Al-Muzammil ayat 4-6, QS. Shaad ayat 29, QS. Al-Maidah ayat 83. Penulis disini beranggapan bahwa pembahasan mengenai tema adab membaca al-Qur‟an yang ada di dalam kitab Ihya>’ ‘Ulu>muddi>n bukan sebuah konsep keilmuan yang tiba-tiba ada, melainkan melewati tahapan sejarah yang bisa ditarik sisi historinya. Teori Sosiologi Pengetahuan yang dikembangkan oleh Peter L. Berger digunakan penulis untuk menelusuri kondisi sosial pada zaman Imam al-Ghazali. Bertujuan untuk menunjukan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terhadap pemikirannya Imam al-Ghazali. Mulai dari corak pemikiran, tokoh-tokoh, sosial-polotik yang berkembang pada zaman itu, yang bisa mempenagruhi Imam al-Ghazali dalam menuangkan gagsan pemikiranya kedalam sebuah karya berupa kitab Ihya>’ ‘Ulu>muddi>n ini. Beliau memberikan penjelasan mengenai adab membaca al-Qur‟an. Pertama, orang tersebut harus memuliakan dan mengagungkan al-Qur‟an baik fisiknya berupa Mushaf dan kandungannya berupa pengaflikasian dari pengajaran yang tertuang di dalam ayat-ayat tersebut. Kedua, Imam al-Ghazali menjelaskan mengenai adab membaca al-Qur‟an secara dzahiriyyah, yang dilihat dari segi keilmuan fiqih berupa; wajib, sunah, dan anjuran. Ketiga, Imam al-Ghazali menjelakan adab membaca al-Qur‟an secara batiniyyah. Hal Ini didasari dari pengalamannya dibidang tasawuf yang begitu panjang. Beliau menyimpulkan kepada tiga tingkat, yaitu, rendah, menengah, tertinggi. Keempa, Imam al-Ghazali memberikan lima kriteria adab dalam menafsirkan ayat al-Qur‟an, hal ini respon beliau terhadap corak tafsir yang berkembang pada masa itu. date: 2018-11-19 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34723/1/13530139%20BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34723/2/13530139%20BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf identifier: SASTRA WIJAYA, NIM. 13530139 (2018) ADAB MEMBACA AL-QUR’AN MENURUT IMAM AL-GHAZALI DALAM KITAB IHYA<’ ‘ULU