@phdthesis{digilib34905, month = {January}, title = {CITRA DAN KONTESTASI IDENTITAS MUSLIM TRADISIONAL DI ERA DIGITAL}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 14540028 AHMAD AFRIZAL QOSIM}, year = {2019}, note = {Dr. Moh. Soehadha, M.Hum}, keywords = {Muslim Tradisional, New Media, Kontestasi Identitas}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34905/}, abstract = {Pesantren identik dengan komunitas yang memegang kuat tradisi. Bagi mereka, tradisi lama selalu asik didaras. Tradisi yang lahir dari proses akulturasi dan asimilasi budaya membuat ia tidak asing bagi kultur beragama di Nusantara. Wujud tradisi yang laten mereka ajegkan seperti barjanjen, sedekah laut, tahlil, selametan, muludan dan lain sebagainya. Di era kontemporer ini, perubahan terus menggencar di semua sisi. Termasuk tradisi yang tidak bisa tidak harus memunculkan wajah baru. Adopsi teknologi di pesantren yang kini mulai terorganisasi memperlihatkan pogres teknologis terutama yang kaitannya dengan media baru (new media) Konteks syiar Islam menjadi serum penyemangat terhadap eskalasi dakwah yang kian ramai digencarkan di media sosial oleh banyak varian sekte agama. Berbagai dominasi media kapitalisme, perlahan tergerus bersamaan dengan lahirnya segmentasi media-media alternatif seperti di Pondok Pesantren Al Munawwir ini. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif untuk menggambarkan jejaring muslim tradisional di dunia virtual; instagram, dengan bentuk penyajian deskriptif. Adapun sumber data primer dalam penelitian ini berupa postingan instagram @almunawwir, komentar netizen, serta wawancara. Teknik analisis yang digunakan berupa analisis netrografi yakni menyelidiki postingan instagram sebagai narasumber. Selanjutnya, data yang diperoleh dianalisis dengan perspektif teori hiperrealitas dari Jean Baudrillard dan politik identitas yang dipakai untuk melihat kategorisasi media alternatif muslim tradisional serta perannya terhadap eksistensi pesantren di jagad virtual.} }