%A NIM. 15540031 RIFATUL AFIFAH %O Dr. Masroer, S. Ag, M. Si %T POLA RELASI GEREJA KATOLIK SANTA MARIA FATIMA DENGAN MASYARAKAT LOKAL %X Mayoritas masyarakat perbatasan Menganut agama Katolik, sehingga gereja memiliki sebuah relasi dengan masyarakat dalam kehidupan sosial, karena mengingat Agama yang hadir dalam sejarah peradaban manusia tidak hanya berorientasi kepada Tuhan (spiritual) namun juga berorientasi dalam kehidupan bermasyarakat sosial. Seperti yang kita ketahui masyarakat perbatasan memiliki identitas yang sangat kental untuk membedakannya dengan warga negara lain, tentu mereka memiliki kebudayaan lokal yang patut untuk dijaga. penelitian ini mengkaji bagaimana pola relasi gereja Katolik Santa Maria Fatima yang merupakan lembaga agama terbesar bagi mayoritas pemeluk agama Katolik di wilayah perbatasan dengan masyarakat lokal disana. Problem akademik dalam penelitian ini adalah Gereja katolik dengan sebuah identitas sebagai misioneris agama akan tetapi mampu membuat relasi dengan masyarakat yang kental akan kebudayaan lokal. Adapun wilayah kerja paroki Santa Maria dibagi menjadi dua kesukuan, yakni Suku Tetun dan Suku Dawan. Penelitian mengenai pola relasi Gereja dengan masyarakat lokal, dengan identitas sebuah kebudayaan yang kuat, akan menyajikan deskripsi mengenai permasalahan inkulturasi yang terdapat di berbagai bidang. Adapun bidang-bidang yang akan diuraikan dalam penelitian ini adalah: Inkulturasi gereja dalam adat pernikahan, inkulturasi gereja dalam adat kematian, inkulturasi gereja dalam adat kelahiran, serta inkulturasi gereja dalam upacara adat. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Jenis pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode analisis data dalam penelitian ini menggunakan sudut pandang dari teori kekuasaan Michel Foucault dan Inkulturasi Gereja. Hasil penelitian ini menunjukkan: Pola Relasi Gereja Santa Maria Fatima dengan Masyarakat lokal adalah Gereja Santa Maria Fatima berperan dalam setiap prosesi tradisi kebudayaan lokal masyarakat. Hubungan gereja Santa Maria Fatima dengan masyarakat perbatasan dinilai cukup baik, hal tersebut dapat dilihat dari respon masyarakat mengenai kehadiran Gereja. Adapun kehadiran Gereja dalam berelasi dengan kebudayaan masyarakat lokal adalah dengan cara inkulturasi dalam setiap kebudayaan, yaitu mendorong poin positif, meminimalisir poin negatif dan mewadahi serta memfasilitasi agar kebudayaan tersebut tetap lestari, sehingga sehingga legitimasi pengetahuan oleh gereja tersebut tidak hanya mengungkapkan diri dalam unsur-unsur kebudayaan itu, tetapi menjadi kekuatan yang menjiwai, mengarahkan, dan membarui kebudayaan itu. %K Pola Relasi Gereja Santa Maria Fatima dengan Masyarakat lokal %D 2019 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %L digilib34914