TY - THES N1 - Pembimbing: Dr. H. Mundzirin Yusuf M.Si, ID - digilib3492 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3492/ A1 - M. SYATRIA AMKA - NIM. 04121728, Y1 - 2010/01/22/ N2 - ABSTRAK Penelitian ini bermaksud mendikripsikan tentang kepemimpinan Muhammad al-Fatih pada masa pemerintahan . Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode kepustakaan (library research), yaitu dengan mengumpulkan data-data dari beberapa sumber seperti buku-buku, kamus, ensiklopedi dan beberapa sumber lainnya untuk mendapat konsepsi yang jelas, tepat dan sistematis mengenai kepemimpinan Muhammad al-Fatih pada masa pemerintahan Turki Utsmani. Penelitian ini menggunakan teori politik. Di dalam politik ada beberapa unsur yang senatiasa ada, yaitu kepemimpinan, otoritas, ideologi dan organisasi. Dengan teori ini diharapkan mampu menjelaskan secara jelas tentang kepemimpinan Muhammad al-Fatih pada masa pemerintahan Turki Utsmani apa saja dan bagaimana Muhammad al-Fatih menjalankan pemerintahannya. Muhammad al-Fatih, lahir di Edirne pada bulan April tahun 1429 M. Muhammad al-Fatih merupakan putra dari sultan Murad II, ibunya bernama Huma Hatun, putri dari Abdullah dari Hum kata Huma berarti anak perempuran dari Hum. menduduki tahta kerajaan Turki Ustmani menggantikan ayahnya pada tahun 1451 M dan meninggal dunia di Takpur Cayiri, pada tanggal 3 Mei 1481 M. Disebutkan di berbagai sumber bahwa Muhammad al-Fatih menguasai lima bahasa dan sangat menguasai seni perdamaian dan perang. Muhammad al-Fatih merupakan sultan ketujuh dalam silsilah kerajaan Turki Utsmani. Muhammad al-Fatih digelari dengan al-Fatih, yang berarti sang pembuka karena keberhasilannya dalam penaklukkan kota Konstantinopel. Kota Konstantinopel sebagai negara yang begitu kuat terletak di wilayah kekuasaan Bizantyum. Usaha untuk membebaskan wilayah ini terus dilakukan mulai dari masa Umayyah, Abbasiyah, sampai pada masa kekuasaan Turki Utsmani. Penaklukan itu pun dapat dilaksanakan pada tanggal 20 Jumadil Awal 857 H/ 29 Mei 1453 M, jam 1 pagi, hari Selasa, serangan utama dilancarkan. Para mujahidin diperintahkan supaya meninggikan suara takbir sambil menyerang kota. Penduduk Konstantinopel telah berada pada puncak ketakutannya pagi itu. Mujahidin yang sudah bertekad untuk berperang di jalan Allah, begitu berani menyerbu tentara salib di kota itu. Pada akhirnya Kota Konstantinopel dapat ditaklukkan oleh Sultan Muhammad al-Fatih bersama bala tentaranya. Dalam menjalankan pemerintahanya, Sultan Muhammad al-Fatih mengeluarkan beberapa kebijakan, di antaranya kebijakan di bidang politik pemerintahan, kebijakan di bidang militer, kebijakan di bidang keagamaan dan kebijakan di bidang pendidikan dan seni. Kebijakan ini Sultan terapkan untuk menciptakan pemerintahan Turki Utsmani yang efektif, aman dan sejahtera. PB - UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta KW - sejarah KW - Turki Utsmani KW - Muhammad al-Fatih M1 - skripsi TI - KEPEMIMPINAN MUHAMMAD AL-FATIH PADA MASA PEMERINTAHAN TURKI UTSMANI (1451-1481 M) AV - restricted ER -