@phdthesis{digilib34950, month = {January}, title = {SALIB MENURUT KRISTEN SAKSI-SAKSI YEHUWA}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {NIM: 11520009 SAIFUL ROKHIM}, year = {2019}, note = {Roni Ismail S.Th.I. M.S.I}, keywords = {salib, kristen}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34950/}, abstract = {Penelitian yang berjudul ?Salib menurut Kristen Saksi-Saksi Yehuwa? ini secara spesifik untuk mengetahui bagaimana pandangan dan penilaian kelompok Kristen Saksi-Saksi Yehuwa terhadap Salib. Sebuah nama dan sebutan ?Kristen? terhadap kelompok ini sudah menjadi sebuah identitas, bahwa mereka adalah juga mengenal Yesus adalah Kristus. Dengan demikian masyarakat luas mengenal eksistensinya, tetapi agaknya sangat berbeda sekali jika diselami lebih dalam sebagian aspek teologisnya. Beberapa diantaranya ialah Kristen saksi-saksi Yehuwa menyangkal Trinitas dan secara otomatis mereka menolak keillahian Yesus dan Roh Kudus, mereka juga tidak mengikuti dan mengenal Gereja, menjadikan Alkitab sebuah prinsip dan pegangan dalam hidupnya serta kepada Yehuwa-lah harapan mereka, tidak mempercayai adanya neraka, tidak menggunakan Salib dalam beribadah dan masih banyak lagi yang lainnya. Salah satu tindakan iman dalam Kristen Saksi-saksi Yehuwa yang dibahas dalam tulisan ini adalah tidak digunakannya Salib dalam beribadah. Kristen Saksi-Saksi Yehuwa memang percaya adanya peristiwa penebusan dosa yang dilakukan Yesus dan meyakini tujuannya yaitu bagi keselamatan manusia, tetapi bukan itu yang mereka pahami dalam karya Agung itu. Saksi Yehuwa memahami dan memaknai sebuah Salib merupakan simbol kekafiran, dan menurutnya Yesus tidak mati diatas tiang salib. Alkitab mengatakan bahwa Yesus Kristus mati dengan cara digantung ?pada sebuah pohon? (Kis. 5:30 The New Jerusalem Bible) dan mereka juga penyebutannya bukan dengan istilah diSalib, tetapi ?diPantek?, teknis dalam hukumannya pun berbeda, dengan cara kedua tangan dipakukan secara bersamaan diatas kepalanya. Selain itu juga Kristen saksi yehuwa menilai Salib merupakan lambang atau simbol kekafiran dan sudah ada lama sejak zaman kuno. Jadi dengan demikian Kristen saksi-saksi menjauhkan diri dari kata, bentuk, istilah, dan sebagainya untuk Salib. Inilah salah satu eksistensi ketaatan kepada Yehuwa. Penelitian ini bersifat penelitian pustaka, tentunya kepustakaan yang menjadi sumber-sumber ataupun referensinya akan tetapi juga ada beberapa hasil interview kepada jemaat Kristen saksi Yehuwa bertujuan untuk menguatkan bukti-bukti data dan referensi berkaitan dengan judul, setelah itu baru kemudian data diolah dan dikomparasikan dengan Kristen denominasi dan di bedah dengan teori Gerakan sempalan dari Martin van Bruinessen. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa kelompok Kristen Saksi-saksi Yehuwa termasuk dalam kategori sempalan atau sekte. Berdasarkan teori gerakan sempalan atau sekte merupakan gerakan yang menyimpang atau keluar dari ortodoksi yang berlaku, otodoksi inilah yang menjadi tolok ukur. Artinya dengan menurut teori bahwa kelompok kristen Saksi-saksi Yehuwa keluar dari ketentuan-ketentuan Kekristenan umum dan seperti apa yang dikatakan oleh Bruinessen bahwa konotasi sekte itu cenderung negatif, karena munculnya eksklusifisme dalam dirinya, memisahkan diri dan klaim monopoli atas kebenaran. Bagi kekristenan dikatakan bahwa kelompok Kristen saksi Yehuwa itu negatif atau bidat.} }