relation: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34953/ title: IDEOLOGI TAKFIRI MUHAMMAD AL-MAQDISI; MEMAHAMI HUBUNGAN BERAGAMA DAN BERNEGARA PERSPEKTIF MAQĀṢID ASY-SYARĪ‘AH creator: M HAFIDH WIDODO, NIM. 1620510071 subject: Aqidah Filsafat description: Terma kafir sudah ada sejak zaman Rasulullah Saw., Al-Qur‟an menggambarkan orang kafir adalah mereka yang tidak percaya atas Allah Swt. sebagai Tuhan yang Maha Esa, mereka yang menyembah berhala dan para Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani). Terma kafir kemudian bermetamorfosis, vonis kafir ditujukan kepada mereka yang mukmin. Muhammad al-Maqdisi memvonis kafir kepada mereka yang melakukan bid‟ah, mereka yang membuat hukum dan yang berhukum selain dengan Al-Qur‟an dan al-Hadis, termasuk UU, UUD 1945 dan Pancasila adalah kafir. Konsekuensinya berarti mereka telah murtad dan telah keluar dari Islam, maka halal darahnya untuk dibunuh. Penelitian ini mengurai dua rumusan masalah: 1) bagaimana konsep ideologi takfiri menurut Muhammad al-Maqdisi?, dan; 2) Bagaimana pandangan maqāṣid mengenai ideologi takfir tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka bersifat deskriptif-analitis melalui pendekatan normatif-yuridis menggunakan teori Maqāṣid asy Maqāṣid asy Maqāṣid asy Maqāṣid asy Maqāṣid asy Maqāṣid asy Maqāṣid asy Maqāṣid asy Maqāṣid asy Maqāṣid asy -Syarī‘ah Syarī‘ah Syarī‘ah Syarī‘ah Syarī‘ah Syarī‘ah perspektif Jasser Auda sebagai teori utama (grand theory) mengenai perbaikan jangkauan (mu‟alajah al-mustawayat), ḥifż as-salām sebagai manifestasi ḥifż ḥifż ḥifż al-„aqīdah dan cara berfikir skala prioritas (al-aulawiyyat), mengenai maksud dan tujuan ideologi takfir serta mengenai landasan hukum. Sedangkan metode analisis yang digunakan adalah deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian ini menunjukkan beberapa hal sebagai berikut: 1) Terdapat indikasi ketidakselarasan jangkauan antara al-maqāṣid al-juz‟iyyah dengan jangkauan maqāṣid di atasnya, yaitu al-maqāṣid al-„ammah, dan al-maqāṣid al-khaṣṣah. Masing-masing dari al-maqāṣid al-„ammah, dan al-maqāṣid al-khaṣṣah sama-sama memiliki tujuan agar metode takfir menjadi basis pengembangan dalam setiap individu umat Islam, yaitu menjaga agama, menjaga aqidah, menjaga keselamatan dan perdamaian sesuai dengan prinsip Islam bahwa Islam sebagai Rahmat bagi semesta alam, sementara dalam al-maqāṣid al-juz‟iyyah versi Muhammad al-Maqdisi digunakan sebagai alat politisasi agama yaitu dalam bentuk al-walā‟ wa al-barā. 2) Hifd as-salām berpotensi dijadikan sebagai tujuan pengembangan dalam beragama dan bernegara yaitu pada bidang ekonomi, sosial, budaya dan politik yang tujuannya adalah keselamatan, perdamaian dan nilai-nilai kemanusiaan yang dirasakan oleh umat Islam dan mampu berkontribusi dalam kesejahteraan, keamanan dan perdamaian dunia. 3) Skala prioritas (al-aulawiyyāt) dalam metode takfir harus dirumuskan ulang agar keluarnya produk tersebut mampu memberikan keselematan bagi umat Islam, bukan produk yang berupa sikap permusuhan, pertentangan dan tindakan-tindakan anarkis. date: 2018-11-27 type: Thesis type: NonPeerReviewed format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34953/1/1620510071_BAB-I_VI_DAFTAR-PUSTAKA.pdf format: text language: id identifier: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34953/2/1620510071_BAB-II-III-IV-V.pdf identifier: M HAFIDH WIDODO, NIM. 1620510071 (2018) IDEOLOGI TAKFIRI MUHAMMAD AL-MAQDISI; MEMAHAMI HUBUNGAN BERAGAMA DAN BERNEGARA PERSPEKTIF MAQĀṢID ASY-SYARĪ‘AH. Masters thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA.