%0 Thesis %9 Skripsi %A Nihayaturrohmah, NIM : 13430032 %B FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN %D 2019 %F digilib:34994 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K Motorik Halus, Meronce, Bahan Bekas %P 117 %T IMPLEMENTASI KEGIATAN MERONCE DENGAN BAHAN BEKAS DALAM MENGOPTIMALKAN KETRAMPILAN MOTORIK HALUS PADA ANAK USIA DINI DI TK ABA NGABEAN 1 TEMPEL SLEMAN %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/34994/ %X Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui 1) bagaimana implementasi kegiatan meronce dengan bahan bekas dalam mengoptimalkan keterampilan motorik halus pada anak usia dini di TK ABA Ngabean 1 Tempel Sleman, 2) hasil kegiatan meronce dengan bahan bekas dalam mengoptimalkan keterampilan motorik halus pada anak usia dini di TK ABA Ngabean 1 Tempel Sleman, 3) Faktor pendukung dan faktor yang menjadi kendala kegiatan meronce dengan barang bekas dalam mengoptimalkan keterampilan motorik halus pada anak usia dini di TK ABA Ngabean 1 Tempel Sleman. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, dengan mengambil latar belakang TK ABA Ngabean 1 Tempel Sleman. Adapun pengumpulan data dilakukan dengan melakukan pengamatan pada anak didik di kelas A, wawancara dengan Kepala sekolah, Pendidik, dan Dokumentasi di TK ABA Ngabean 1 Tempel Sleman. Analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan data, reduksi data, penyajian data selanjutnya ditarik kesimpulan. Pemeriksaan keabsahan data menggunakan triangulasi teknik. Hasil penelitian ini menunjukkan: (1) penerapan kegiatan meronce dengan bahan bekas dalam mengoptimalkan keterampilan motorik halus di TK ABA Ngabean 1 Tempel Sleman dilakukan satu minggu sekali yaitu pada hari senin yang dilaksanan di kelas A. Penerapan ini sudah berjalan dengan baik sesuai dengan tingkat pencapaian perkembangan keterampilan motorik halus pada anak usia dini. (2) hasil kemampuan keterampilan motorik halus anak yang dicapai menunjukkan bahwa sebagian besar peserta didik di kelas A TK ABA Ngabean 1 Tempel Sleman sudah mencapai tingkat perkembangan motorik halus anak usia dini dengan baik. Terbukti dari hasil tingkat pencapaian perkembangan motorik halus anak yang dilakukan setiap seminggu sekali dengan melakukan salah satunya kegiatan meronce dengan bahan bekas yang dapat dilihat dari waktu ke waktu dari sebagian besar anak sudah mampu melakukan kegiatan meronce dengan mandiri tanpa bantuan guru. (3) faktor pendukung kegiatan meronce dalam mengotimalkan keterampilan motorik halus adalah peserta didik, makanan, lingkungan. Sedangkan faktor yang menjadi kendala adalah masih ada beberapa ada yang masih kesulitan karena kurangnya latihan dirumah dan masih ada beberapa peserta didik yang kurang memiliki rasa tanggung jawab pada saat pendidik memberikan informasi. %Z Siti Zubaedah, S.Ag., M.Pd.,