@phdthesis{digilib3505, month = {January}, title = {QISSAH AL-NABI SHALIH ALAIHI AL-SALAM FI AL-QURAN AL-KARIM DIRASAH USLUBIYAH}, school = {UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta}, author = { MUHAMMAD SOBIRIN - NIM. 05110012 }, year = {2010}, note = {Pembimbing: DR.H.Syihabuddin Qulyubi, LC., M.Ag}, keywords = {Kisah Nabi Shalih, teori stilistika, studi gaya bahasa}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3505/}, abstract = { ABSTRAK Salah satu cara yang digunakan Al-Qur'an dalam menyampaikan pesan-pesan Ilahiyah adalah dengan sarana kisah. Kisah-kisah dalam Al-Qur'an memiliki bentuk yang khusus dalam tema, cara pengungkapan serta pengaturan peristiwa-peristiwa. Diantara kekhususan tersebut dengan adanya pengulangan kisah. Kisah yang diulangi dalam surat yang berbeda dituangkan dalam style yang berbeda dari yang lain. Diantara kisah yang terdapat dalam Al-Qur'an adalah Kisah Nabi Shalih. Kisah ini muncul berulang-ulang, terdiri dari dua puluh satu surat. Kisah Nabi Shalih memiliki kekhususan tersendiri dibanding dengan kisah-kisah lain yang ada dalam Al-Qur'an. Kekhususan tersebut tercermin dari keanekaragaman bahasa pengulangan. Kisah yang diulangi dalam surat yang berbeda, dituangkan dalam bentuk style berbeda. Untuk mengkaji kekhususan tersebut, penulis menggunakan teori stilistika. Teori ini berdasar pada asumsi bahwa karya sastra adalah satu kesatuan sehingga pemilihan kata, kalimat, dan unsur pembentuk harus beralasan dan satu sama lain memiliki relasi yang kokoh. Kisah Nabi Shalih dalam al-Qur'an menggunakan pilihan-pilihan kata yang memiliki banyak makna. Banyaknya makna tersebut memberikan keleluasaan kepada pembaca untuk dapat memahami sesuai dengan konteks yang dihadapinya. Pilihan-pilihan kata tersebut seperi At-Taraduf, Musytarak Al-Lafdzy, dan At-Tadhadu. Disamping penggunaan pilihan-pilihan kata, Kisah Nabi Shalih dalam Al-Qur'an juga menggunakan gaya pemaparan kisah yang vareatif, sehingga terkesan ada perbedaan antara satu kisah dengan kisah yang lain. Dari penelitian ini, semoga bermanfaat dan memberikan wacana baru dalam studi gaya bahasa yang terdapat dalam Al-Qur'an. } }