@phdthesis{digilib35055, month = {May}, title = {KOMUNITAS SANTRI GUS DUR YOGYAKARTA 2017-2019 M}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 13120097 EVI WIJAYANTI}, year = {2019}, note = {Himayatul Ittihadiyah, M. Hum}, keywords = {KOMUNITAS, SANTRI, YOGYAKARTA}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35055/}, abstract = {Komunitas Santri Gusdur Yogyakarta adalah nama Komunitas Gusdurian yang berada di Yogyakarta, yang mana memiliki tujuan yang sama dengan seluruh komunitas Gusdurian yang ada di penjuru Indonesia. Tujuannya adalah meneruskan dan memperjuangkan sembilan nilai dasar Gus Dur. Sembilan nilai dasar Gus Dur tersebut adalah Ketauhidan, Kemanusiaan, Keadilan, Kesetaraan, Pembebasan, Kesederhanaan, Persaudaraan, Kesatriaan, dan kearifan lokal. Dengan harapan mereka dapat meneruskan perjuangan Gus Dur dan melanjutkan cita-cita Gus Dur. Penelitian ini menguraikan beberapa hal yang terkait dengan keberadaan Komunitas Santri Gus Dur di Yogyakarta yang meliputi latar belakang kelahiran nama Komunitas Santri Gus Dur, aktivitas komunitas tersebut, selain itu juga perannya dalam menanggapi berbagai isu yang sedang berkembang khususnya di daerah Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan teori fungsionalisme struktural oleh Talcot Parson. Pengumpulan data dilakukan dengan mengikuti beberapa tahapan yaitu heuristik, yaitu dilakukannya observasi, wawancara, studi pustaka serta dokumentasi, kemudian verivikasi, interpretasi, dan historiografi. Komunitas Santri Gus Dur yang hadir di tengah heterogenitas masyarakat Yogyakarta dapat mampu beradaptasi dan tidak hanya dalam menyikapi kasus intoleransi, tetapi kasus-kasus lain. Penanganannya tidak terlepas dari program kerja dan aktivitas yang telah dilakukan. Secara garis besar, peran komunitas dapat dibagi menjadi tiga konsentrasi, yaitu pengarusutamaan (mainstreaming) narasi toleransi dan perlawanan (counter) narasi esktremisme, pendampingan dan advokasi, serta edukasi kaum yang termarjinalkan.} }