%0 Thesis %9 Skripsi %A LULUK AS'ADAH - NIM. 04390001, %B Fakultas Syari'ah %D 2010 %F digilib:3525 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %K January effect, Jakarta Islamic Index %T PENGARUH JANUARY EFFECT TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN VOLUME PERDAGANGAN PADA SAHAM DI JAKARTA ISLAMIC INDEX (JII) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3525/ %X Tahun baru merupakan semangat baru bagi investor. Pada bulan ini para investor menanamkan kembali modal mereka di pasar saham setelah pada bulan Desember mereka menjual saham untuk menghindari pajak dan merealisasikan capital gain. Fenomena ini oleh para investor serta para pengamat pasar modal disebut dengan January effect. Anomali pasar seperti ini biasanya dipakai acuan investor dalam mengambil keputusan membeli, menjual, ataupun mempertahankan saham yang mereka miliki. Terjadinya January Effect ini karena dipicu oleh tindakan para fund manager menjual saham-saham mereka karena dinilai kurang baik. Selanjutnya, para fund manager tersebut membeli kembali saham pada bulan Januari. Mereka beranggapan saham-saham pada awal tahun mempunyai prospek yang baik. tindakan para fund manager tersebut disebut dengan window dressing. Penyebab lain adanya January Effect adalah para investor menjual sahamsaham yang mereka miliki untuk mengurangi beban pajak. Tindakan para investor ini disebut dengan tax-loss selling. Pembagian bonus pada akhir tahun juga salah satu faktor kenaikan return pada bulan anuari. Penelitian ini menguji pengaruh January Effect pada saham yang terdaftar di Jakarta Islamic index (JII). Terdapat 12 perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini, dimana seleksi dilakukan dengan metode purposive sampling dari perusahaan-perusahaan yang terdaftar pada JII mulai Desember tahun 2003 hingga Januari 2008. Penelitian kali ini menggunakan model analisis event study. Metode yang digunakan adalah metode paired sample T-test untuk mengetahui adanya perbedaan abnormal return serta volume perdagangan antara bulan Januari dengan bulan Desember pada tahun penelitian. Hasil uji statistik paired sampel T-test menunjukkan bahwa abnormal return tidak signifikan pada level 5% dengan nilai p-value 0,939. begitu juga yang terjadi pada volume perdagangan, tidak signifikan pada level yang sama dengan nilai p-value 0,709. Hasil dari uji tersebut dapat disimpulkan bahwa tidak ada korelasi antara abnormal return dengan tax-loss selling maupun window dressing, dengan kata lain tidak terdapat January Effect dilihat dari abnormal return maupun volume perdagangan. %Z Pembimbing : 1. Dr. SLAMET HARYONO, M.Si., Akt 2. JOKO SETYONO, S.E., M.Si.