eprintid: 35588 rev_number: 9 eprint_status: archive userid: 13116 dir: disk0/00/03/55/88 datestamp: 2020-02-20 03:26:26 lastmod: 2020-02-20 03:26:26 status_changed: 2020-02-20 03:26:26 type: article metadata_visibility: show creators_name: Darnela, Lindra title: Penetrasi Pesantren terhadap Penetapan Perda Syari’ah di Tasikmalaya ispublished: pub subjects: islam_ind divisions: jur_supre full_text_status: public keywords: Kata Kunci: Pesantren, Perda Syari’ah, Tasikmalaya abstract: Abstract There are two major in the struggle discourse formalization of Islamic law. The first group is the pesantren leaders who agree with the formalization of Islamic law in Tasikmalaya district, while the second group is denied the formalization of Islamic law in Tasikmalaya. Patterns of thought and understanding of religious texts to be one of the basic choices attitude of the respective leaders of pesantren (Kyai). The attitude of the kyai in their support by signing in to be part of a successful team of the legislative and executive candidates who promised to bring forth specific regional regulations based on Islamic law. Whilst the attitude does not agree with the formalization of religion is silent and there are also other ways, such as by putting up banners that are not religious nuances to show disagreement to the formalization of religion in Tasikmalaya. Abstrak Ada dua gelombang besar dalam pergulatan wacana formalisasi syari’at Islam. Kelompok pertama adalah para pemimpin pesantren yang setuju dengan formalisasi syari’at Islam di kabupaten Tasikmalaya, sedangkan kelompok yang kedua adalah yang menolak adanya formalisasi syari’at Islam di Tasikmalaya. Corak pemikiran dan pemahaman terhadap teks keagamaan menjadi salah satu dasar pilian sikap dari masing-masing pemimpin pesantren (kyai). Sikap para kyai dalam memberikan dukungannya dengan cara masuk menjadi bagian dari tim sukses dari para calon legislatif dan eksekutif tertentu yang menjanjikan akan melahirkan peraturan–peraturan daerah berdasarkan syari’at Islam. Sedangan sikap yang tidak sepakat dengan formalisasi agama adalah dengan diam dan ada juga yang dengan cara lain, misalnya dengan memasang spanduk yang tidak bernuansa agama untuk menunjukkan ketidaksepakatannya terhadap formalisasi agama di Tasikmalaya. Kata Kunci: Pesantren, Perda Syari’ah, Tasikmalaya date: 2015-06-01 date_type: published publication: Supremasi Hukum : Jurnal Kajian Ilmu Hukum volume: 4 number: 1 publisher: Fakultas Syari’ah dan Hukum pagerange: 126-154 refereed: TRUE issn: 2302-1128 citation: Darnela, Lindra (2015) Penetrasi Pesantren terhadap Penetapan Perda Syari’ah di Tasikmalaya. Supremasi Hukum : Jurnal Kajian Ilmu Hukum, 4 (1). pp. 126-154. ISSN 2302-1128 document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35588/1/DAFTAR%20ISI.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35588/2/Lindra%20Darnela%20-%20Penetrasi%20Pesantren%20terhadap%20Penetapan%20Perda%20Syari%E2%80%99ah%20di%20Tasikmalaya.pdf