@phdthesis{digilib35660, month = {April}, title = {REKONSTRUKSI GENDER MENURUT KELOMPOK WANITA TANI ANGGRAENI DESA GERBOSARI KECAMATAN SAMIGALUH KABUPATEN KULON PROGO}, school = {UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM 15720029 Anggi Candra Lestari}, year = {2019}, note = {Dr. Muryanti S.sos, M.A}, keywords = {Kelompok Wanita Tani (KWT) Anggraeni, Perempuan, Gender}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35660/}, abstract = {Pertanian merupakan salah satu mata pencaharian bagi warga Kulon Progo. Sebagian besar masyarakat Kulon Progo bekerja sebagai petani tidak terkecuali perempuan. Perempuan di Kulon Progo khusunya Desa Gerbosari Kecamatan Samigaluh membentuk suatu kelompok yang bernama Kelompok Wanita Tani dengan tujuan meningkatkan wawasan dan keahlian perempuan dalam pertanian, sehingga perempuan memiliki peran yang lebih dalam pertanian di wilayah desa gerbosari kecamatan samigaluh kabupaten Kulon Progo. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui eksistensi dan peran KWT Anggraeni dalam pertanian di Desa Gerbosari. Selain itu juga dapat melihat bagaimana peran dari KWT Anggraeni dalam peningkatan ekonomi keluarga di Desa Gerbosari. Penelitian ini juga diharapkan dapat melihat bagaimana peran dan dukungan pemerintah khusunya dinas pertanian dalam kegiatan ini. Penelitian ini menggunakan teori gender Mansyur Faqih yaitu pembagian kerja dan Interkasionisme Simbolik dari Mead. Menggunakan metode penelitian kualitatif analitik, dengan metode pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Subjek dari penelitian ini adalah KWT Anggraeni dimana peneliti melakukan wawancara kepada beberapa anggota dan pengurus KWT Anggraeni serta beberapa perangkat Desa Gerbosari. Selanjutnya data diolah melalui prosedur ilmiah. Pada penelitian ini menunjukan bahwa pembagian kerja dalam keluarga menentukan bagaimana peran perempuan. Pembagian kerja disini sebenarnya sudah terkonstruk dan sulit untuk dirubah. Namun kompromi antara suami dan istri dalam keluarga dapat membentuk peran perempuan baik di dalam rumah maupun diluat rumah, sehingga proses perkembangan KWT Anggraeni juga tidak lepas dari faktor pembagian kerja dalam keluarga yang dilakukan setiap harinya.} }