@phdthesis{digilib35778, month = {May}, title = {ANALISIS POTENSI PROSES PEMBUATAN HERBISIDA BERBAHAN GARAM UNTUK GULMA LEGETAN (Synedrella nodhiflora) SEBAGAI ALTERNATIF SUMBER BELAJAR KIMIA SMA/MA}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA}, author = {NIM. 14670017 Wilantika}, year = {2019}, note = {Karmanto, M.Sc.,}, keywords = {garam, herbisida, alternatif sumber belajar, mata pelajaran kimia}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35778/}, abstract = {Garam merupakan sumber daya alam yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat untuk berbagai kebutuhan konsumsi maupun industri. Naiknya produksi garam dengan kualitas rendah menjadi kecemasan petani garam yang tidak mampu bersaing sehingga berdampak pada turunnya harga garam dan untuk menstabilkan nilai ekonomis garam yang dihasilkan maka perlu upaya pengelolaan garam lebih lanjut seperti pembuatan herbisida dengan mengelektrolisis larutan garam. Herbisida memiliki nilai ekonomis tinggi dan banyak dibutuhkan oleh petani perkebunan untuk mengendalikan gulma. Bedasarkan permasalahan dan solusi tersebut sesuai dengan kebijakan kurikulum 2013 agar peserta didik dapat beradaptasi dengan lingkungan dalam belajar, maka penelitian analisis potensi proses pembuatan herbisida dari garam sebagai alternatif sumber belajar kimia bertujuan untuk menganalisis proses pembuatan herbisida dari larutan garam NaCl, melakukan ujicoba herbisida kepada gulma legetan (Synedrella nodhiflora) serta mengkaji potensi prose pembuatan herbisida dari larutan garam sebagai alternatif sumber belajar kimia. Penelitian ini merupakan penelitian kualitaif dengan pendekatan deskriptif yang menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, studi literasi atau kepustakaan dan studi dokumentasi melalui pengambilan gambar gulma pada kondisi sebelum, saat dan sesudah diberi herbisida. Analisis pembuatan herbisida dari larutan garam dilakukan dengan mengelektrolisis larutan garam hingga menghasilkan adanya senyawa aktif hipoklorit sebagai indikator utama herbisida, yang kemudian dilakukan uji coba pada enam sempel gulma dengan tiga sampel sebagai pembanding, hasil penyemprotan herbisida menampilkan kerusakan gulma lebih optimal dibandingkan dengan larutan garam biasa. Dan perlakuan tersebut dikaji berdasarkan tiga aspek dalam pratikum yaitu sumber daya manusia, biaya dan manajemen. Dengan hasil dari studi literasi dan dokumentasi pada aspek sumber daya manusia menyimpulkan bahwa setiap orang dapat melakukan pembuatan herbisida dari garam. Pada aspek biaya menunjukkan adanya penekanan biaya penggunaan bahan-bahan praktikum karena menggunakan alat dan bahan sederhana seperti batang karbon bekas, kabel bekas, adaptor dan larutan garam. Sedangkan pada aspek manajemen menghasilkan adanya keterpaduan satu tema pembuatan herbisida dengan beberapa materi kimia seperti larutan, asam-basa, laju reaksi, stoikiometri larutan, koloid dan elektrokimia berdasarkan kajian materi kurikulum 2013 tingkat SMA/ MA. Hasil penelitian pembuatan herbisida menggunakan uji organoleptis menunjukkan bahwa larutan garam NaCl yang dielektrolisis menghasilkan senyawa aktif natrium hipoklorit dan natrium klorida. Kemampuan senyawa hipoklorit sebagai zat pemutih dapat mendegredasikan zat warna pada larutan berwarna dan natrium klorida memberikan efek lisis hingga mematikan jaringan pada tanaman sehingga dapat digunakan sebagai herbisida.} }