%0 Thesis %9 Skripsi %A Husnawan Naufal Rasyid, NIM. 14660043 %B Fakultas Sains dan Teknologi %D 2019 %F digilib:35832 %I UIN SUNAN KALIJAGA %K Kata Kunci : REBA, QFD, Alat Bantu Kerja %P 202 %T PERBAIKAN POSTUR MELALUI PERANCANGAN ALAT BANTU KERJA BERDASARKAN ANALISIS REBA DAN QFD Studi Kasus di Industri Sempe Arumanis “AHAFOODS” Kalasan Sleman %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35832/ %X Industri Sempe Arumanis AHAFoods merupakan industri makanan ringan yang terletak di wilayah Kalasan, Sleman yang bergerak pada produksi snack sempe arumanis. Dalam aktivitas produksinya dilakukan dengan menggunakan tenaga manusia serta peralatan kerja yang manual dan sederhana. Hal tersebut dimungkinkan terdapat keadaaan dimana terjadi postur kerja yang tidak sesuai (postur janggal) yang berisiko besar menyebabkan cidera. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi postur kerja operator pada aktivitas produksi sempe arumanis untuk mengetahui tingkat risiko cidera dengan menggunakan metode REBA serta membuat usulan rancangan alat bantu kerja yang dapat memperbaiki postur kerja (ergonomis) yang sesuai dengan keinginan operator dengan menggunakan metode Quality Function Deployment (QFD). Dari hasil analisis Rapid Entire Body Assessment yang dilakukan diperoleh Skor pada aktivitas pemasakan bahan yaitu 4, Skor pada aktivitas pengolahan (penarikan gulali) yaitu 3, Skor pada aktivitas pembuatan adonan sempe yaitu 4, Skor pada aktivitas pencetakan sempe (pengepresan dan pemanggangan) yaitu 2, skor pada aktivitas pemotongan sempe (penyisrikan) yaitu 7, dan Skor pada aktivitas pengemasan produk yaitu 3. Kemudian perancangan perbaikan dilakukan pada aktivitas yang memiliki skor REBA tertinggi yaitu aktivitas pemotongan sempe (Penyisrikan). Dan dari analisis QFD diperoleh 14 atribut keinginan pekerja yaitu Alat dapat memotong sempe secara melingkar dengan baik dan seragam, Alat dapat memotong sempe untuk berbagai macam ukuran standar (diameter 8 cm; 7,5 cm; 6 cm; 5,5 cm; 4,5 cm), Alat dapat bergerak semi otomatis, Alat dapat merapikan hasil potongan, Terdapat tempat khusus untuk menaruh hasil sempe setelah pemotongan, Terdapat tempat khusus untuk menaruh limbah sisa pemotongan, Ukuran alat sesuai dengan dimensi tubuh, Alat mempunyai rangka yang kuat, kokoh, dan awet, Alat tahan terhadap guncangan dan benturan, Alat nyaman dan aman digunakan, Mempercepat proses kerja, Mudah digunakan (pengoperasian gampang), Mudah perawatan dan pembersihan, Meringankan pekerjaan. Kemudian dari hasil perancangan alat bantu kerja dan bantuan ilustrasi postur setelah perbaikan, kemudian dilakukan analisis REBA setelah perbaikan dan diperoleh Skor 3, hal ini menunjukkan terjadi penurunan skor dan tingkat risiko cidera dari sebelumnya. Kata Kunci : REBA, QFD, Alat Bantu Kerja %Z 1. Arya Wirabhuana, M.Sc.