eprintid: 35854 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 12259 dir: disk0/00/03/58/54 datestamp: 2019-07-18 04:23:36 lastmod: 2019-07-18 04:23:36 status_changed: 2019-07-18 04:23:36 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: HATIM GAZALI, NIM. 0152 0690 title: FUNDAMENTALISME AGAMA (Studi Pemikiran Abdurrahman Wahid dan TH Sumartana) ispublished: pub subjects: PC divisions: jur_pag full_text_status: restricted keywords: fundamentalisme agama note: Dr. Djam'annuri abstract: Di penghujung abad ke-18 dan awal abad ke-19, istilah fundamentalisme pertama kali muncul. Mulanya, ia tumbuh dan hanya dipakai dalam tradisi Protestan. Tapi, pada perkembangannya, istilah tersebut juga digunakan untuk agama-agama lain. Ada fundamentalisme Islam, fundamentalisme Sikh, fundamentalisme Y ahudi dan lain sebagainya. Walaupun memunculkan sejumlah persoalan dan keberatan ketika istilah fundamentalisme di terapkan kepada agama lain, tetapi bahwa istilah tersebut begitu amat populer di dunia intemasional. Secara geneologis, kemunculan fundamentalisme dalam tradisi Protestan didorong oleh semangat "kembali kepada agama" ditengah merebaknya proses modemisasi. Bagi kelompok ini, modernisasi akan mencerabutkan manusia dari agama. Untuk itulah, dengan menggunakan penafsiran secara literal, gerakan ini mengajak umat manusia untuk kembali kepada ajaran-ajaran otentik dari Alkitab. Kini, gejala fundamentalisme dengan segala variannya bukan hanya berada pada satu agama dan satu wilayah atau daerah tertentu. Ia telah melintasi agama dan menerobos batas-batas geografis suatu negara. Tidak sulit menemui gerakan fundamentalis ini di suatu agama dan di suatu negara. Begitu pula dengan Indonesia. Gerakan misionaris/zendingldakwah yang dilakukan oleh gerakan fundamentalis sungguh telah membentuk sebuah kekuatan barn dalam kancah intemasional yang layak untuk diperhatikan. Dengan menggunakan metode library research (studi pustaka)dan pendekatan historis faktual, skripsi yang berjudul Fundamentalisme Agama (Studi Pemikiran Abdurrahman Wahid dan TH Sumartana) ini hendak mengupas pemikiran dan pandangan kedua tokoh tersebut terhadap gejala fundamentalisme secara umum, dan dalam konteks Indonesia pada khsusunya. Baik Abdurrahman Wahid ataupun Sumartana melihat bahwa gerakan fundamentalisme ini merupakan sebuah problem yang perlu dipecahkan bersama. Tanpa itu, gerakan ini dengan segala doktrin dan aktivitasnya akan menjadi ancaman yang cukup serius bagi proses demokratisasi di lndoensia. Penafsiran secara harfiyah terhadap kitab suci, kecenderungan penggunaan kekerasan dalam aktivitasnya yang dilakukan oleh gerakan fundamentalis juga telah menghambat proses terjadinya dialog dan saling pengertian umat beragama. Dalam kerangka itu, Gus Dur-panggilan akrab Abdurrahman W ahid--dan Sumartana menyerukan untuk melakukan dialog antar dan intra agama sehingga kerukunan dan keharmonisan antar agama serta proses demokratisasi bisa berjalan dengan baik. Gus Dur melihat bahwa kemunculan fundamentalisme lebih banyak disebabkan karena penafsiran harfiyah terhadap kitab suci. Ini tidak lain dari upaya pendangkalan terhadap agama. Sementara itu, Sumartana berkomentar bahwa fundamentalisme bergaya seperti "cowboy" yang muncul dalam lingkungan "wild-west". Gerakan ini sebenarnya tidak menjadi ancaman jika ia hanya bergerak pada bidang teologi, tetapi akan menjadi persoalan ketika masuk dalam ruang publik. Atas hal tersebut, Sumartana dan Abdurrahman Wahid menawarkan dialog sebagai cara untuk menanggulangi dan menghindari dari kecenderungan fundamentalistis. Juga, memahami ajaran dan doktrin agama secara mendalam, tidak dangkal. Dari itu, kita bisa menemukan sebuah agama dalam format transformasi dan pembebasan kepada umatnya. [ ] date: 2006-03-27 date_type: published pages: 153 institution: UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA department: FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: HATIM GAZALI, NIM. 0152 0690 (2006) FUNDAMENTALISME AGAMA (Studi Pemikiran Abdurrahman Wahid dan TH Sumartana). Skripsi thesis, UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35854/1/01520690%20-%20BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35854/2/01520690%20-%20BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf