%0 Thesis %9 Skripsi %A Vidi Andany, NIM. 13640013 %B Fakultas Sains dan Teknologi %D 2019 %F digilib:35884 %I UIN SUNAN KALIJAGA %K Kata kunci: Afrodisiak, histologi, purwoceng (Pimpinella pruatjan Molk.), spermatozoa, dan testis. %P 141 %T PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK ETANOL TUMBUHAN PURWOCENG (Pimpinella pruatjan Molk.) TERHADAP KUALITAS SPERMA DAN HISTOLOGI JARINGAN TESTIS TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus) GALUR SPRAGUE DAWLEY %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35884/ %X Zat afrodisiak yang berasal dari bahan alami dapat mengatasi masalah kesuburan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak purwoceng terhadap kualitas sperma (jumlah, motilitas, morfologi dan gambaran histologi) organ testis hewan uji setelah pemberian ekstrak purwoceng dan mengetahui dosis yang dapat digunakan untuk menentukan keefektifannya. Penelitian ini menggunakan tikus jantan dengan berat ±200 g dengan 4 kelompok dosis (0 mg/kgBB, 4,125 mg/kgBB, 8,25 mg/kgBB, 16,5 mg/kgBB) selama 49 dengan metode per oral 2 ml/hari. Selesai perlakuan tikus diambil semen pada epididimisnya untuk pengamatan berupa jumlah, motilitas dan pengamatan morfologi spermatozoa. Sedangkan pada organ testisnya dibuat untuk sediaan irisan dengan metode paraffin pewarnaan HE guna pengamatan struktur histologi. Analisis penelitian ini berupa data kuantitatif dengan One-Way ANOVA dilanjutkan dengan DMRT, sedangkan data kualitatif diperoleh dengan membandingkan struktur histologi tubulus seminiferus secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol purwoceng pada dosis 8,25 mg/kgBB mampu meningkatkan jumlah spermatozoa, motilitas spermatozoa, disertai dengan meningkatnya penambahan diameter tubulus seminiferus serta mampu menyempurnakan struktur sel spermatogenik, sedangkan persentase morfologi belum mampu meningkat secara signifikan. Dosis penelitian ini masih jauh dari ketentuan yang dihitung untuk meningkatkan persentase kualitas spermatozoa baik dari analisis kuantitatif maupun kualitatif. Seharusnya diperoleh perhitungan tikus dosis 0 mg/kgBB, ½ dosis sebenarnya 8,25 mg/kgBB, dosis sebenarnya 16,5 mg/kgB dan 2x dosis sebenarnya 33 mg/kgBB dengan pemberian 2 ml/100 gBB. Kesimpulan dari hasil diatas adalah ekstrak etanol tumbuhan purwoceng pada dosis 16,5 mg/kgBB sudah mampu meningkatkan kualitas sperma berupa jumlah spermatozoa disertai dengan meningkatnya kepadatan sel-sel spermatogeniknya. Sedangkan dosis perlakuan 8,25 mg/kgBB secara efektif mampu meningkatkan motilitas spermatozoa, diameter tubulus seminiferus, dan kelengkapan sel spermatogenik. Kata kunci: Afrodisiak, histologi, purwoceng (Pimpinella pruatjan Molk.), spermatozoa, dan testis. %Z 1. Muhammad Ja’far Luthfi, Ph.D.,