%A NIM. 99513094 MUHAMMAD SUTANTO %O Drs. Abel. Basir Solissa. M. Ag %T ESTETIKA TAUEfID ISMA'IL RAH AL-FARUQI %X Jika ditelaah lebih dalam, umat Islam seringkali bersikap skeptis terhadap estetika dan seni. Dalam tradisi filsafat Islam klasik sendiri .sulit ditemukan pemikiran-pemikiran yang membahas secara intensif mengenai estetika. Seni dipandang sebagai suatu hal yang berada diluar tradisi (turss) Islam. Hal ini disebabkan oleh kentalnya dominasi pemikiran Kalam dan legalitas hukum (fiqh), schingga wilayah ini tidak mendapat tempat yang proporsional. Kentalnya corak pcmikiran kalam dan fiqh tersebut membawa implikasi yang muncul sebagai respon dari sejumlah ahli fiqh dan kalam. Akibatnya, kuatnya nalar fiqh dan kalam yang rr..enuai kemenangan ters~but membuat wilayah estetika tidak tersentuh sama sekali, karena seni dianggaap tindakan atau perbuatan yang tidak bermakna sama sekal i, atau kadang dihukumi haram. Ironisnya, para sarjana Barat (khususnya para orientalis) ti