TY - THES N1 - Shofiyullah MZ., M.Ag. - Ustadzi Hamzah, M.Ag. ID - digilib35982 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/35982/ A1 - ACHMAD LUTHFI, NIM: 01510507 Y1 - 2006/03/21/ N2 - Yerussalem merupakan sebuah kota bersejarah, yang keberadaannya banyak mengundang perhatian berbagai kalangan. Lebih jauh lagi, sepanjang sejarah eksistensinya, Yerussalem telah menjadi kota penting bagi masyarakat dunia, khususnya bagi para pemeluk agama-agama 'ibrahimi -- yahudi, Kristen dan Islam--. Hal ini dikarenakan bahwa kota tersebut telah menjadi icon, yang merepresentasikan sebuah tempat yang dianggap 'Suci' oleh pemeluk tiga agama tersebut, yang ujung-ujungnya lantas melahirkan saling klaim, di mana pemeluk satu agama merasa paling berhak atas kota tersebut, dibandingkan dengan pemeluk agama yang lain. Fenomena ini kemudian menjadi ketertarikan Karen Armstrong, yang mengkaji Yerussalem lewat bukunya Jerusalem; One City Three Faith. Karen Armstrong adalah seseorang yang berkebangsaan lnggris, ia lahir dalam sebuah keluarga yang menganut kepercayaan Katolik tepatnya di kota Wildmoor, sekitar 15 mil dari Birmingham. Karen Armstrong juga menganut kepercayaan yang selama ini dianut oleh keluarganya, bahkan dia sempat menjadi seorang biarawati -antara tahun 1962-1969- dalam sebuah Gereja. Namun kemudian ia menyatakan keluar dari ordo tersebut dan memutuskan untuk menjadi seorang ateis. Bila dilihat dari potret sejarah Karen Amstrong di atas, pemikirannya tentang Yerussalem tersebut sangat menarik untuk dicermati, sebab meskipun dia seseorang yang berlatar belakang katolik, dan juga mantan biarawati, akan tetapi dia mampu memaparkan fakta-fakta tentang peristiwa-pristiwa yang terjadi di Yerussalem itu secara jernih dan obyektif, tanpa ditunggangi oleh subyektifitas pribadi maupun tendensi-tendensi tertentu. Namun demikian, sebagai sebuah produk pemikiran, tentu pemikiran-pemikiran yang dikemukakan oleh Karen Amstrong tersebut masih butuh pengujian-pengujian. Atas dasar inilah, penulis tertarik untuk melakukan penelaahan terhadap pemikiran-pemikiran Karen Amstrong tentang Yerussalem, khususnya yang terkait dengan sejarah kronologis serta pandangan-pandangannya tentang persinggungan dan konflik antar pemeluk agama yang terjadi di Yerussalem. Dalam penelitian ini, penulis menerapkan metode deskriptif-analitis, di mana dengan metode tersebut, segenap pandangan-pandangan Karen Amstrong akan dipaparkan apa adanya, untuk kemudian dianalisa dengan maksud mencari tahu penilaian Karen Annstrong tentang Yerussalem. Di samping itu, pemikiran Karen Amstrong tersebut, sekilas akan dikomparasikan dengan pemikiran tokoh-tokoh lain yang memaparkan tema serupa, guna memperkaya perspektif dalam melihat persoalan tersebut. Menurut Karen Armstrong persoalan yang timbul dalam sejarah panjang Yerussalem tidak lepas dari tiga persoalan pokok, yakni; mengenai realitas Tuhan atau Yang Sakral, mitos dan yang terakhir adalah simbolisme. Persoalan ini kemudian yang memunculkan saling klaim di antara pemeluk tiga agama tersebut. Di samping itu, Karen Amstrong menyatakan bahwa konflik di Yerussalem merupakan sebuah bentuk fundamentalisme agama, yang lahir dari rahim sejarah sebagai reaksi atau penolakan terhadap modernitas. PB - UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA KW - PEMIKIRAN KAREN ARMSTRONG KW - YERUSSALEM M1 - skripsi TI - PEMIKIRAN KAREN ARMSTRONG TENTANG YERUSSALEM AV - restricted EP - 172 ER -