%A MUNTIASIH - NIM. 05120017 %O Pembimbing: Prof. Dr. M. Abdul Karim. M.A., M.A. %T KEBIJAKAN POLITIK DINASTI AL-MUWAHHIDUN DI ANDALUSIA TAHUN 1146-1228 M %X Dinasti al-Muwahhidun pada mulanya adalah sebuah gerakan keagamaan, atau setidak-tidaknya menjadikan agama sebagai dasar gerakan tersebut. Pelopornya sekaligus pendirinya adalah Muhammad ibn Tumart. Pada tahun 1117 M, gerakan keagamaan ini berubah menjadi gerakan politik. Gerakan ini semakin sukses karena dibantu oleh Abdul Mu'min, orang yang ahli dalam strategi politik dan militer. Pada masa Abdul Mu'min, Dinasti al-Muwahhidun mengirimkan pasukannya ke Andalusia untuk menggeser Dinasti al-Murabithun yang tidak mampu lagi menguasai keadaan yang disebabkan oleh pertikaian politik, perampokan, dan kekecawaan oleh orang Kristen. Setelah dinasti ini berhasil menduduki Andalusia, para penguasa dinasti ini menerapkan kebijakan politiknya. Kebijakan politik Dinasti al-Muwahhidun di antaranya adalah pengamanan kerajaan dan perluasan wilayah, penggunaan gelar khalifah, dan administrasi pemerintahan. Kebijakan politik ini berpengaruh pada kemajuan sejarah Islam, wilayah kekuasaan yang membentang dari pulau-pulau di Atlantik sampai perbatasan Mesir dan dari Pegunungan Pyrenia di utara dan Sungai Senegal di selatan Gurun Pasir Sahara, serta Laut Tengah di bawah satu penguasa dari dinasti ini yang berpusat di Cordova. Kebijakan politik Dinasti al-Muwahhidun mengalami kegagalan, dan akhirnya hancur, akibatnya dinasti ini harus meninggalkan Andalusia untuk selamanya. Faktor-faktor kehancuran politik Dinasti al-Muwahhidun disebabkan oleh faktor ekstern dan intern. Fenomena sejarah Dinasti al-Muwahhidun tergolong unik, karena sebelum menjadi sebuah dinasti, yang lebih dulu menjadi sebuah gerakan keagamaan. Melihat latar belakang seperti itu, maka penulis tertarik untuk membahas Kebijakan Politik Dinasti al-Muwahhidun di Andalusia karena dapat mengubah dari gerakan keagamaan menjadi dinasti yang sangat besar. Penelitian ini adalah penelitian historis, bertujuan merekonstruksi masa lampau secara objektif dan sistematis. Jika dilihat dari segi penganalisaan, penelitian ini bersifat kualitatif. Dilihat dari segi bahan atau objek yang diteliti penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan yaitu penelitian menggunakan sumber tertulis seperti buku dan jurnal. Guna mendapatkan analisis yang lebih mendalam mengenai kebijakan politik Dinasti al-Muwahhidun di Andalusia, maka pendekatan yang digunakan adalah ilmu politik. Teori yang digunakan di sini adalah teori The Challenge and Response oleh Arnold Josep Toynbee 1889-1975, yaitu teori yang menggambarkan tentang hubungan sebab akibat yang dimunculkan oleh suatu kejadian. Rumusan masalah yang dijawab dalam penelitian ini adalah: bagaimana situasi dan kondisi Andalusia pada saat Dinasti al-Muwahhidun berkuasa, apa saja kebijakan politik Dinasti al-Muwahhidun, apa pengaruhnya, dan mengapa kebijakan politik Dinasti al-Muwahhidun di Andalusia mengalami kegagalan. %K Dinasti al-Muwahhidun, sejarah, gerakan keagamaan %D 2010 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %L digilib3602