TY - THES N1 - Alim Ruswantoro, M.Ag. ID - digilib36077 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36077/ A1 - ALI ROHMAN, NIM. 00510381 Y1 - 2006/02/01/ N2 - Hampir seluruh manusia selalu memimpikan tentang kebersamaan, toleransi, saling mengasihi dan menghargai di atas keberagaman. Manusia tidak berharap lagi otoriterisme, diktatorisme, fasisme, dan jenis "mimpi buruk" lainnya hadir dalam realitas empiris mereka, walaupun hanya sekedar melintas. Karena, selalu akan menyisakan bayang memilukan, isak tangis, derita panjang anak negeri, keterpurnkan di setiap sisi vital kehidupan berbangsa dan sejarah kelam kehidupan berbangsa menjadi 'warisan hitam' bagi "tunas barn" bangsa tercinta ini. Kebersamaan yang terbangun di atas keberagaman sejatinya mengajak setiap anak negeri untuk selalu merajut mimpi tentang indahnya pluralitas, toleransi dan apresiasi terhadap kreasi, pendapat, dan saran. Dan tentunya dialoglah yang mampu membahasakan mimpi tersebut hingga akhimya bisa menjadi sebuah "realitas praksis" dalam kehidupan, dan keberlangsungan mimpi diharapkan bisa menjadi pondasi kokoh dan tegaknya sebuah hangsa atau negara. Keputusan Alexis de 'Tocqueville untuk hijrah ke Amerika sebagai upaya eksperimentasi konsep civil society dalam proses kehidupan demokrasi negara itu, mengilhami Muhammad AS Hikam untuk menawarkan sebuah pemahaman baru bagi warga negara untuk terlahir kembali (reborn). Artinya warga yang bias bertindak aktif, kritis dan reflektif terhadap kenyataan yang terjadi saat ini dan yang akan terjadi. Hikam mencoba membangun kesadaran masyarakat sebagai warga negara yang mandiri ketika menghadapi persoalan kebangsaan serta secara mandiri bisa mengambil sikap sebagai masukan bagi keberlangsungan kehidupan politik bangsa ini. Civil society yang dikonsepsikan Hikam mengandung pengertian sebagai wilayah-wilayah kehidupan sosial yang terorganisasi dan bercirikan antara lain: kesukarelaan (voluntary), keswasembadaan (self-generating) dan keswadayaan (selfsupporting), kemandirian tinggi berhadapan dengan negara, dan keterikatan dengan norma-norma atau nilai-nilai hukum yang diikuti oleh warga negaranya. Civil society disini dimaksudkan sebagai media dalam upaya membangun demokrasi dan sebagai media yang bisa mengimbangi dominasi negara. Pemikiran Muhammad AS Hikam temyata tidak hanya berhenti pada sebuah konsep, namun terbukti benar-benar memberikan konstribusi bagi perjalanan reformasi demokrasi di Indonesia. Hal ini terbukti dengan semakin luasnya ruang publik sehingga setiap warga bisa menyampaikan aspirasi dan kritik, kebebasan pers dan semakin besamya perhatian pemerintah terhadap Hak-hak Asasi Manusia dan masih banyak hal lainnya. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - civil society KW - pemikiran KW - muhammad as hikam M1 - skripsi TI - CIVIL SOCIETY DALAM PEMIKIRAN MUHAMMAD AS HIKAM AV - restricted EP - 111 ER -