eprintid: 3619 rev_number: 16 eprint_status: archive userid: 82 dir: disk0/00/00/36/19 datestamp: 2012-08-14 10:58:08 lastmod: 2016-12-21 03:41:34 status_changed: 2012-05-04 16:44:46 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: ASNAIN SHOLIKHAH - NIM. 05120024, title: AKULTURASI ISLAM DAN BUDAYA LOKAL DALAM UPACARA KALANG OBONG DI DUKUH WANGKLUKRAJAN DESA PONCOREJO KECAMATAN GEMUH KABUPATEN KENDAL ispublished: pub divisions: jur_spi full_text_status: restricted keywords: upacara kalang obong, selamatan orang meninggal dunia, akulturasi Islam dan budaya lokal note: Pembimbing: Dra. Soraya Adnani, M.Si abstract: ABSTRAK Dukuh Wangklukrajan. Pada masyarakat ini orang yang meninggal diperlakukan sama seperti orang Jawa pada umumnya, yang sangat terlihat perbedaannya ketika diadakan upacara kalang obong. Hari pertama orang meninggal diadakan slametan yang disebut surtanah (selamatan orang meninggal dunia yang telah selesai dimakamkan)1, kemudian pada hari ketiga juga ada slametan yang disebut druna, kemudian mitungdina, matangpuluh, nyatus, mendhak dan nyewu. Hari yang keseribu itu disebut entas-entas, pada waktu inilah biasanya upacara kalang obong dilaksanakan. Dari fenomena di atas peneliti bermaksud untuk mendeskripsikan dan mengungkap unsur-unsur yang terdapat dalam upacara kalang obong. Upacara kalang obong ini sangat sakral sekali, selain beragam sesaji juga sangat unik pelaksanaannya. Seperti adanya boneka puspa sebagai simbol orang yang meninggal, miniatur rumah yang terbuat dari bambu dan alang-alang disebut pancaka, pada puncak acara barang tersebut dibakar. Seiring dengan tersebarnya ajaran Islam ke wilayah ini maka upacara kalang obong mulai dipengaruhi unsur Islam, terlihat pada waktu dukun sedang memimpin doa dengan menggunakan pelafalan doa-doa Islam. Penelitian ini menjelaskan prosesi pelaksanaan upacara, bentuk akulturasi Islam dan budaya lokal kemudian nilai-nilai Islam yang terkandung dalam pelaksanaan upacara kalang obong. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode field research (penelitian lapangan), semua data diperoleh di lapangan melalui observasi, wawancara, dokumentasi dan sebagainya. Untuk mendeskripsikan upacara kalang obong, peneliti menggunakan model etnografi yaitu penelitian untuk mendeskripsikan kebudayaan sebagaimana adanya. Selain itu peneliti juga memerlukan teori akulturasi budaya yang dipakai untuk mengetahui percampuran budaya Islam dan budaya lokal. Untuk mendapatkan data dari para informan, peneliti menggunakan pendekatan sosial-budaya dan keagamaan sebagai cara untuk mengungkap perilaku sosial masyarakat yang beragama namun masih melaksanakan tradisi yang dipengaruhi oleh kepercayaan lokal. Dari sinilah peneliti mengungkap realitas sosial masyarakat Kalang yang masih menjaga kearifan lokalnya demi kelangsungan hidup ritus peninggalan para leluhurnya. date: 2010-02-04 date_type: published institution: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta department: Fakultas Adab thesis_type: skripsi thesis_name: other refereed: TRUE referencetext: update terakhir : 2010-02-04 10:43:32 ; nama file diserver lama : digilib-uinsuka--asnainshol-3393-1-asnains-l.pdf ; letak file diserver lama : ./files/disk1/68/digilib-uinsuka--asnainshol-3393-1-asnains-l.pdf ; url download server lama : /download.php?id=3818 ; nama file lama : ASNAIN SHOLIKHAH 05120024 AKULTURASI ISLAM DAN BUDAYA LOKAL DALAM UPACARA KALANG OBONG DI DUKUH WANGKLUKRAJAN DESA PONCOREJO KECAMATAN GEMUH KABUPATEN ; format file : application/pdf ; besar file : 1662223 Kb. penulis : ; Copyright (c) 2009 by Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved. citation: ASNAIN SHOLIKHAH - NIM. 05120024, (2010) AKULTURASI ISLAM DAN BUDAYA LOKAL DALAM UPACARA KALANG OBONG DI DUKUH WANGKLUKRAJAN DESA PONCOREJO KECAMATAN GEMUH KABUPATEN KENDAL. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3619/1/BAB%20I%2CV.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3619/2/BAB%20II%2CIII%2CIV.pdf