%A NIM: 01530543 Khairuzzaini %O Dr.Nurun Najwah, M.Ag. - M.Hidayat Noor, M.Ag. %T METODE PEMAHAMAN AL-QUR'AN DAN HADIS SYEKH MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI (Studi Analisis Bab Saum dalam Kitab Sabil al-Muhtadin) %X Skripsi ini berjudul 'Metode Pemahaman Al-Qur'an dan Hadis Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari Studi Analisis Bab saum dalam Kitab Sabil Al-Muhtadin. Sabil Al-Muhtadin adalah sebuah kitab yang membicarakan hal-hal yang kontekstual dalam masalah hukum dikaitkan dengan kondisi daerah Kalimantan Selatan. Kitab ini ditulis oleh Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari (1127 HI 1710 M). Sabil al-Muhtadin yang judul lengkapnya Sabil al-Muhtadin Li Al-Tafaqquh Fi al-Amr Al-Din merupakan masterpiece terbesar dari karya-karya beliau lainnya dan memiliki database al-Qur'an serta Hadis yang cukup banyak, sehingga laik untuk menggambarkan metode atau cara beliau memahami ayat-ayat al-Qur'an dan Hadis-Hadis Nabi SAW. yang ada. Pokok kajian dalam skripsi ini, bukan terfokus pada penjelasan detail mengenai saum dari perspektif hukum, melainkan tentang bagaimana cara Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari memahami ayat-ayat al-Qur'an dan Hadis Nabi SAW. - - Penelitian kitab Sabil al-Muhtadin ini merupakan penelitian literatur kepustakaan. Pengolahan data menggunakan metode dekriptif-analitik yaitu penelusuran fakta dengan interpretasi yang tepat lalu dianalisa dengan menguraikan data dan sumber, dengan pendekatan eksploratoris-normatif untuk memaparkan pemahaman dan penjelasan al-Qur'an dan Hadis Syekh Muhammad Arsyad al-Banjari dan metode pemahaman beliau akan diungkap dengan menyandingkannya bersama kaedah-kaedah/ metode penafsiran/ syarah yang ada. Beberapa bentuk pemahaman beliau terhadap ayat al-Qur'an yang dapat penulis temukan: I) Beliau menafsirkan ayat al-Qur'an dengan menggunakan Hadis Nabi SAW. dengan kata lain tafsir al-Qur'an bi al-Hadis. 2) Memahami secara mandiri sebuah ayat tentang makna yang mungkin terkandung di dalamnya. 3) Menerangkan ayat dengan merangkum pendapat ulama yang pernyataannya selaras dengan apa yang dimaksud dalam ayat tersebut. Setelah_ penulis menganalisa, beliau ternyata lebih cenderung memakai metode tahlili dalam bentuk al-Rayi. Sedangkan bentuk pemahaman pada Hadis, beliau menggunakan beberapa alternatif kaedah naqd al-Hadis: I) Menjelaskan sebuah Hadis dengan mengupayakannya untuk tidak bertentangan dengan Hadis mutawatir atau Hadis ahad yang lebih baik derajat dan kualitasnya, bahkan menyandingkan Hadis-Hadis tersebut untuk memperkuat Hadis yang telah beliau sebutkan sebelumnya. 2) Memahami sebuah Hadis dengan petunjuk yang telah ada di dalam al-Qur'an dan menyebutkan Hadis-Hadis tersebut jika ia tidak bertentangan dengan al-Qur'an. 3) Menyerap makna yang terkandung di dalam Hadis melalui pemahaman yang beliau upayakan sendiri dengan materi Hadis yang benar-benar tidak bertentangan dengan akal sehat atau indera manusia. Setelah penulis menganalisa, beliau juga telah mengupayakan langkah-langkah naqd al-Hadis. %K METODE PEMAHAMAN, AL-QUR'AN DAN HADIS, SYEKH MUHAMMAD ARSYAD AL BANJARI,Kitab Sabil al-Muhtadin %D 2006 %I UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA %L digilib36213