@phdthesis{digilib36291, month = {July}, title = {KONSEP MUNASABAH DALAM TAFSIR AL-ASAS FI AL-TAFSIR (Studi atas Pemikiran Munasabah Said Hawwa)}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {NIM : 01530488 Rahman Abdika}, year = {2006}, note = {1. Drs.H. Mahfudz Masduki, MA 2. Ahmad Baidowi S.Ag. M.Si}, keywords = {Munasabah, TAFSIR AL-ASAS FI AL-TAFSIR}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36291/}, abstract = {Al-Qur'an sebagai kitab suci yang diturunkan Allah dari lauh al-Mahfudz menurut peristiwa yang terjadi dan kemudian disusun atas perintah nabi dengan petunjuk dari Allah lewat malaikatnya yang bersifat tauqifi. Susunan al-Qur'an yang sekarang menggelitik banyak ulama untuk mencari rahasia yang tersembunyi dibalik tartib ayat-ayat dalam al-Qur'an maupun tartib surah-surah dalam al-Qur'an.Untuk menguak ini lahirlah ilmu yang membahas akan hal ini yang disebut dengan ilmu Munisabah yang bertugas untuk mencari persesuaianpersesuaian dan keterikatan-keterikatan yang ada dalam al-Qur'an. Salah satu mufassir yang membahas masalah munisabah adalah Said Hawwa dalam kitab tafsimya, al-Asis fi al-Tafslr. Said Hawwa menganggap muni...r;abah yang ada sekarang adalah munisabah yang hanya berputar pada masalah hubungan antara akhir surah dengan awwal dari sebuah surah, tidak ada seorang pun yang menelaah seluruh isi al-Qur'an dan mengungkapkan hubungan yang ada didalamnya baik hubungan antar ayat dalam satu surah maupun hubungan antar surah dengan menggunakan pandangan yang komprehensip. Said Hawwa menjadikan munisabah sebagi salah satu kelebihan dari kitab tafsinya ini . Said Hawwa menawarkan sebuah konsep baru tentang muni...r;abah dalam al-Qur'an, baik muniittabah ayat-ayat dalam satu surah maupun munisabah antar surah. Said Hawwa menganggap konsep yang ia tawarkan sebagai sesuatu yang baru dalam hal munisabah dalam kaitannya dengan pandangan tentang alWahdah al-Qur'aniyyah. Said Hawwa beranggapan bahwa ai-Qur'an adalah sebuah kesatuan, yang terdiri dari bagian-bagian yang saling melengkapi dan tersusun runtut seperti susunan yang terdapat dalam surah al-Baqarah. Untuk menguak bagaimanakah munisabah yang digagas oleh Said Hawwa, maka penulis menggunakan pendekatan ?-f!!l{\texttt{\char126}}\_!!f yaitu pendekatan dengan menggunakan .kakbl{\texttt{\char126}}-ka!4!1h\_11\_1\_lQ1ii.Yabah yang telah dirumuskan oleh mufassir-mufasir sebelum Said Hawwa. Sedangkan untuk menganalisis data tnenggunakan metode deskri tif {\texttt{\char126}}litis yaitu berusaha untuk memaparkan munisabah yang digagas Said Hawwa dalam tafsir al-Asis fi Tafslr seperti adanya. Dengan cara ini diharapkan konsep munisabah beliau dapat diungkap. Muni...ttabah dalam tafsir ai-Asi...r; fi Taf.'r;Jrtidaklah berbeda dari muniir;ahah yang sudah ada yaitu dengan menggunakan kedah-kaedah yang sudah ada. Hal baru yang ditawarkan oleh Said Hawwa dalam hal munisabah ini adalah pemhggiAD-pembagian terhadap al-Qur'an yang beliau lakukan dalam posisi qismqism, maqta, 'faqrah, mqimu'ah yang dictas{\texttt{\char126}}ukanpada keterkaitan dan kesinambungan yang ada dalam tiap bagian. Munisabah yang ada dalam tafsir ini adalah adanya keterkaitan-keterkaitan yang runtut antara ayat-ayat dalam satu surah maupun antar surah dan keterkaitan antar surah-surah dalam al-Qur'an. Hingga munisab8h yang ditawarkan beliau adalah munisabah yang runtut sesuai dengan tartib al-Qur'an.} }