eprintid: 36318 rev_number: 10 eprint_status: archive userid: 6 dir: disk0/00/03/63/18 datestamp: 2019-08-13 03:47:25 lastmod: 2019-08-13 03:47:25 status_changed: 2019-08-13 03:47:25 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: MAS'UDI, NIM. 03531391 title: KARAKTERISTIK PENAFSIRAN AL-ZUHAILI TERHADAP AYAT - AYAT HUKUMAN ZINA (HADDAL-ZINA) DALAM AL-TAFSIR AL-MUNIR FI AL-'AQIDAH WA AL-SYARI'AH WA AL-MANHAJ ispublished: pub subjects: huk_zina divisions: jur_tha full_text_status: restricted keywords: Zinz, ayat tafsir note: 1. Drs. M.Mansur, M.Ag 2. M. Hidayat Noor, M.Ag abstract: Perzinaan adalah perbuatan yang secara tegas diharamkan oleh agama. Perbuatan ini tidak hanya menjadi sumber berbagai penyakit, akan tetapi ia juga dapat menjadi fitnah yang bisa meruntuhkan kehidupan individu dan masyarakat. Dari besarnya bencana yang diakibatkan oleh perbuatan ini, maka agama memberikan rambu-rambu pergaulan yang jelas yang bisa mengantisipasi segala tindakan yang berimplikasi terhadap kemaksiatan tersebut, bahkan agama juga memberikan sanksi yang cukup keras untuk menyadarkan masyarakat bahwa perbuatan zina bukanlah persoalan biasa yang mana masyarakat bebas melakukan perbuatan tersebut sekehendak hatinya. Namun dalam perjalanannya, penetapan suatu hukuman terhadap seseorang yang melakukan zina bukanlah persoalan yang mudah. Para ahli tafsir, khususnya yang bercorak mai:habi banyak mengalami persilangan pendapat dalam memahami dan menetapkan hukuman yang berhubungan dengan perzinaan ini. Al-Zuhaili misalnya, ia mempunyai karakteristik tersendiri dalam menafsirkan ayat-ayat yang berhubungan dengan hukuman zina. ia terlebih dahulu berusaha memahami berbagai penafsiran yang telah dilakukan oleh ulama-ulama tafsir klasik yang didasarkan atas sejarah Nabi dan para sahabat. Dari hasil pemahamannya itu, melalui skripsi berikut, penulis mencoba untuk memaparkan bagaimana dan seperti apakah sebenarnya karakteristik yang dimiliki oleh Al-Zuhaili dalam menafsirkan ayat-ayat yang berhubungan dengan hukuman zina, mulai dari sumber penafsiran, metode penafsiran, kemudian corak penafsiran. Kaitannya dengan sumber penafsiran, al-Zuhaili menggunakan berbagai sumber yaitu al-Qur'an, hadis, qaul sahabat, serta kitab-kitab yang berkaitan dengan tafsir baik tafsir klasik ataupun kontemporer. Dan juga tidak terlepas dari penafsiran berdasarkan ijtihad sendiri. Sedangkan metode yang digunakan oleh al-Zuhaili adalah metode tahlili yaitu menafsirkan ayat-ayat al-Qur'an dengan cara menyajikan semua aspek yang terkandung di dalamnya dan menyingkap seluruh makna-makna yang dimaksudkan, sesuai dengan keahlian dan kecenderungan mufassir. Dan berdasarkan latar belakang pendidikannya, dalam menafsirkan, al-Zuhaili masih memiliki kecenderungan kea rahjiqh. Dari sini mungkin penulis akan menemukan sesuatu yang signifikan dan sebuah hasil yang sedikit berbeda dengan yang lain berdasarkan latar belakang dan basic keilmuan yang dimiliki olel Wahbah al-Zuhaili. Dan melalui itu semua, juga tidak menafikan terbentuknya sebuah penafsiran yang dihasilkan oleh seorang Al-Zuhaili terhadap ayat-ayat yang berhubungan dengan hukuman zina. date: 2007-07-05 date_type: published pages: 99 institution: UIN Sunan Kalijaga department: Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam thesis_type: skripsi thesis_name: other citation: MAS'UDI, NIM. 03531391 (2007) KARAKTERISTIK PENAFSIRAN AL-ZUHAILI TERHADAP AYAT - AYAT HUKUMAN ZINA (HADDAL-ZINA) DALAM AL-TAFSIR AL-MUNIR FI AL-'AQIDAH WA AL-SYARI'AH WA AL-MANHAJ. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36318/1/03531391_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36318/2/03531391_BAB-II_sampai_SEBELUM-BAB-TERAKHIR.pdf