%0 Thesis %9 Skripsi %A IMAM MAWARDI, NIM.0352142900 %B FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2006 %F digilib:36332 %I UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %K mayoritas- minoritas agama, desa pegayaman, sukasada kab. bulelelng %P 108 %T HUBUNGAN MAYORITAS- MINORITAS AGAMA (ISLAM DAN HINDU) DI DESA PEGAYAMAN KEC. SUKASADA KAB. BULELELNG – BALI %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36332/ %X Islam dan Hindu adalah dua komunitas agama di Desa pegayaman, hidup berdampingan, rukun dan harmonis. Namun demikian dalam perjalanan panjangnya mulai tampak adanya pergeseran pada identitas Muslim Pegayaman serta potensi-potensi konflik yang perlu diwaspadai dan dilakukan penanganan preventif tanpa merusak tatanan pola hubungan harmonis yang berjalan selama ini. Apakah itu pertentangan antar individu, antar kelompok bahkan pertentangan dengan mengatasnamakan agama tcrtentu, dan berujung pada bentuk perkelahian dan bahkan peperangan bermotif SARA. Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka penelitian yang kami lakukan di Desa Pegayaman adalah identitas Muslim Pegayaman dan pola hubungan yang terbentuk antara Islam dan Hindu baik itu budaya, adat istiadat atau pun kelompok-kelompok sosial kemasyarakatan yang diglmakan sebagai media komunikasi masyarakat. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan sosiologis, metode pengumpulan data melalui observasi merupakan pengamatan langsoog tentang fenomena sosial dan gejala alam, teknik wawancara berupa keterangan secara lisan dari responden dan dilengkapi dengan dokumentasi berupa data dari buku, Koran, ensiklopedi dan bukti konkrit berupa foto. Dilanjutkan metode analisis data sehingga menghasilkan data yang akurat dan tanpa tendensi apapoo. Pergeseran identitas terjadi karena pengaruh dengan gaya hidup perkotaan. Hubungan dalam bentuk konflik terjadi karena adanya perbedaan m ndasar dari pola kehidupan masyarakat Islam maupun Hindu yang meliputi kehidupan beragama dan adat-istiadat yang berbeda. Konflik yang terjadi dapat ditepis tanpa harus menghilangkan atau meredam identitas kelompok tertentu, namun identitas dapat menjadi perekat antara Islam dan Hindu dengan upaya penyerapan budaya secara selektif tanpa menghilangkan identitas yang mendasar pada kelompok itu. meskipun Pergeseran identitas disadari atau tidak tetap ada. Bentuk lain hubungan muslim-Hindu di Pegayaman adalah akomodasi yaitu percampuran antara kedua masyarakat seperti melalui media perkawinan dan lainnya. Kemudian pola hubungan harmonis berupa kerjasama berdasarkan aturan yang dibentuk bersama, dan toleransi tanpa mengganggu kebebasan menjalankan ritual yang dilakukan agama tertentu. %Z Drs. Moh. Rifa'i Abduh, MA