%0 Thesis %9 Skripsi %A Wahyudi, NIM: 00530153 %B FAKULTAS USHULUDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM %D 2006 %F digilib:36354 %I UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA %K HADIS NABI, MENCINTAI SESAMA SAUDARA, Kajian Ma'ani hadis %P 82 %T HADIS NABI TENTANG MENCINTAI SESAMA SAUDARA (Kajian Ma'ani hadis) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36354/ %X Pada dasarnya tujuan utama dalam penelitiaan suatu hadis adalah tuntuk mengetahui keaslian suatu hadis. Karena hadis merupakan sumber hukum Islam kedua setelah al-Qur'an. Karenanya, otentitas dan validitas hadis menjadi sesuatu yang tidak dapat di tawar lagi. Ketika ada sebuah hadis yang menyatakan "Tidak sempurna iman seseorang sebelum mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri". Sehingga muncul pertanyaan. Bagaimana pemaknaan terhadap hadis tentang mencintai sesama saudara dan implikasi hadis tentang mencintai sesama saudara dalam realitas kehidupan sekarang?. Ketertarikan penyusun dalam dalam hadis tersebut, adalah untuk mempererat dan mempertegas jalinan umat manusia adalah bersaudara. Dalam skripsi ini penyusun mencoba menguraikan makna yang terkandung pada hadis-hadis tersebut dengan menggunakan metode yang ditawarkan oleh Musahadi HAM., yang di dalamnya meliputi analisis matan, analisis, historis, dan analisis generalisasi. Dengan cara tersebut diharapkan mendapat pesan moral universal. Dari hadis-hadis tentang mencintai sesama saudara. Agar tidak terjadi salah pengertian, Penyusun berusaha menemukan makna-makna yang terkandung pada hadis-hadis tersebut supaya makna yang diperoleh, dapat diterima oleh akal. Hadis-hadis tentang mencintai sesama saudara, setelah diteliti sanad maupun matannya, hadis tersebut sahih. Sehingga sudah memenuhi syarat untuk dilakukan penelitian menggunakan metode Ma'ani al-Hadis Dari penelitian yang penyusun lakukan dapat diambil makna bahwa yang dimaksud dengan mencintai sesama saudara adalah " Tidak beriman dengan sempurna seseorang diantara kamu. Jika tidak bermakna demikian, boleh jadi hakekat makna itu akan diperoleh dari orang yang sebelumnya tidak mempunyai sifat iman, Artinya " Dapat mencintai saudaranya dalam ketaatan dan sesuatu yang diperbolehkan". Mencintai sesama saudara harus didasarkan dan disandarkaan pada A11ah. Oleh sebab harus dibina dan dilanggengkan dengan menghadirkan mahabbah (kecintaan) yang tulus karena Allah. Kecintaan yang tulus dapat dibuktikan dengan membersihkan hati dari sifat iri, dengki, benci, permusuhan, dan lain-lain. Orang yang menjalin persaudaraan karena dan untuk Allah derigan semangat persaudaraan adalah laksana satu tubuh yang saling memperkuat antara bagian yang satu dan yang lainnya, kecintaan adalah perekat dalam persaudaraan. %Z Dr.Nurun Najwah, M.Ag. - M.Hidayat Noor, S.Ag, M.Ag.