@phdthesis{digilib36357, month = {March}, title = {Balaghah At Tasybih Fi Kitab Riyadhus Shalihin Min Bab An Niyyah Ila Bab Al Wara (dirasah Tahliliyah Balaghiyah)}, school = {UIN Sunan Kalijaga}, author = {NIM. 14110015 Wahyu Rahmadsyah Berutu}, year = {2019}, note = {Prof. Dr. H. Sugeng Sugiyono, M.A}, keywords = {Balaghah At Tasybih, Kitab Riyadhus Shalihin, Bab An Niyyah Ila Bab Al Wara}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36357/}, abstract = {Skripsi ini berjudul Balaghah At-Tasybih Fi Kitab Riyadhus Shalihin Min Bab An-Niyyah Ila Bab Al-Wara? (Dirasah Tahliliyah Balaghiyah). Peneliti membatasi bahasan penelitiaan ini yaitu sampai dengan nomor hadits 593 pada hadits-hadits yang mengandung rukun tasybih terbitan kitab al-maktab al-islami cetakan pertama yang telah mencakup setengan dari jumlah bahasan hadits dalam kitab Riyadhus Shalihin. Penulisan penelitian ini dilatarbelakangi adanya beberapa hadits dalam kitab Riyadhus Shalihin yang mengandung rukun-rukun tasybih dengan gaya bahasa yang menarik, diantaranya adalah penggunaan salah satu rukun tasybih yaitu wajhu syibh yang tidak pernah diletakkan secara langsung dalam hadits, akan tetapi diletakkan dalam bentuk gambaran dari beberapa keadaan peristiwa yang akan mempengaruhi jenis tasybih yang digunakan. Kemudian peneliti tertarik untuk meneliti tentang tujuan-tujuan penggunaan gaya bahasa tasybih yang ada dalam kitab Riyadhus Shalihin dari bab niat sampai bab wara?, setelah sebelumnya peneliti menemukan penelitian gaya bahasa tasybih dalam hadits akan tetapi tidak membahas tujuan penggunannya. Dari apa yang telah peneliti jelaskan di atas, terdapat dua pertanyaan yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitu apa jenis-jenis tasybih yang digunakan dalam kitab Riyadhus Shalihin dari bab niat sampai bab wara? dan apa tujuan nabi Muhammad ??? ???? ???? ???? menggunakan gaya bahasa tasybih? Adapun tasybih adalah suatu cara dalam mengungkapkan suatu kalimat dengan menyerupakan sesuatu atau lebih dengan dengan sesuatu yang lain dalam satu sifat yang sama untuk tujuan tertentu. Ada empat rukun tasybih yaitu musyabbah, musyabbah bih, adat tasybih, dan wajhu syibh. Musyabbah dan musyabbah bih disebut dengan tharafai tasybih yang wajib ada dalam penggunaan gaya bahasa tasybih, adapun rukun lainnya tidak wajib ada dalam penggunaannya. Dalam menganalisis permasalahan penelitian ini penulis menggunakan metode kualitatif yang bersifat deskriptif analisis. Penelitian ini merupakan penelitian pustaka (library research), pemilihan dan pengumpulan data dilakukan dengan membaca langsung kitab Riyadhus Shalihin dari bab niat sampai bab wara? dengan mencari hadits-hadits yang mengandung unsur tasybih dan dibantu dengan literatur kitab balaghah dan syarah hadits yang kemudian dianalisis. Hasil dari penelusuran peneliti terhadap data primer, peneliti menemukan tujuh jenis tasybih dalam kitab Riyadhus Shalihin dari bab niat sampai bab wara? dari dua puluh lima hadits yang mengandung unsur-unsur tasybih disertai unsur khayal, dan terdapat pada beberapa hadits yang mencakup beberapa jenis tasybih. Adapun tujuan penggunaan gaya bahasa tasybih dalam kitab Riyadhus Shalihin dari bab niat sampai bab wara? peneliti menemukan empat tujuan penggunaan gaya bahasa tasybih yang seluruhnya bersifat menjelaskan.} }