TY - THES N1 - Pembimbing : Dr. H.A. Singgih Basuki, M.A. ID - digilib3640 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3640/ A1 - YAMABRATA SRI SANTOSA - NIM. 02521025, Y1 - 2010/02/04/ N2 - Penelitian ini merupakan sebuah upaya ilmiah untuk merekonstruksi pemikiran Buddha dalam hal penolakannya terhadap doktrin quot;Kasta quot; dalam ajaran Hindhu. Hal ini berangkat dari fakta bahwa doktrin kasta menjadi salah satu sisi paling controversial dalam ajaran hindhu dan dianggap upaya untuk secara sistimatis membentuk strata sosial dengan justifikasi agama. Karena itu dirancang untuk menjawab tiga pertanyaan utama, yaitu, Bagaimanakah doktrin kasta dalam agama Hindhu ? Bagaimana respon ajaran agam Buddha terhadap doktrin kasta dalam ajaran Hindhu ? Serta apa implikasi sosial kritik Buddha terhdap doktrin kasta dalam ajran Hindhu ? Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas, penulis melakukan penelitian literature terhadap sumber-sumber kepustkaan yang berkaitan dengan ajaran kasta dan respon Buddha terhadapnya. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Sosiologi. Didalam pendekatan sosiologis tidak memandang Agama atas dasar nilai atau etika akan tetapi sebuah fakta sosial yang berkaitan dengan hubungan antar manusia atau kelompok sosial. Dari penelitian tersebut ditemukan tiga kesimpulan bahwa pertama doktin Kasta dalam ajaran Hindhu berasal dari pemahaman terhadap ajaran tentang varna., Ajaran varn itu sendiri bersumber dari doktrin karma yang mengajarkan bahwa manusia dalam kelahiran yang sekarang ditentukan oleh karmanya pada kelahiran yang telah lalu. Dari doktirn ini lahirlah ajaran varna yang semula tidak dimaksudkani sebagai sebuah sistem kelas sosial dalam masyarakat. Dalam kitabkitab suci Hindhu sendiri tidak dijumpai adanya paham kasta dalam arti kelas sosial seperti selama ini dipahami. Doktrin kasta dapat dianggap sebagai sebuah penyimpangan terhadap ajaran Hindhu yang hakiki.. Kedua dalam merespon terhadap doktirn kasta tersebut, Buddha memutuskan untuk menempuh sebuah perjalanan spiritual yang berbuah pada ajaran Buddha, dimana setiap orang tidak dibeda-bedakan berdasarkan status sosialnya. Ajaran Buddha semua berupa seruan-seruan moral yang mengajarkan pada persamaan dan kesetaraan. Akan tetapi berdasarkan catatan-catatan yang dibuat oleh para penerusnya, seruan moral tersebut mengkristal menjadi sistim ajaran dalam bentuk agama yang toleran dan menjunjung tinggi persamaan derajat manusia. Ketiga, kritik Buddha terhadap ajaran kasta dalam agama Hindhu membawa implikasi sosial yang sangat besar, dimana pengkotakan masyarakat berdasarkan atribut-atribut sosial tidak ditemukan lagi. Di India sendiri sebagai tempat lahirnyya ajaran Hindhu dan Buddha, saat ini telah timbul kesadaran akan pentingnya persamaan dan kesetaraan. Bahkan secara radikal terdapat kelompok-kelompok yang berusha membongkat doktrin kasta yang dianggap tidak mencerminkan kemanusiaan. Dari temuan tersebut perlu adanya langkah tindak lanjut dalam meluruskan ulang doktrin kasta dengan mengembalikan pada pengertian semula, varna, dengan tanpa mengabaikan reinterpretasi dan kontekstualisasi terhadap realitas masyarakat kekinian. PB - UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta KW - kritik KW - sistem kasta KW - ajaran buddha M1 - skripsi TI - KRITIK AJARAN BUDDHA TERHADAP SISTEM KASTA AV - restricted ER -