TY - THES N1 - Ahmad Mutaqin, M.Ag, MA ID - digilib36415 UR - https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36415/ A1 - AMIRMAKI, NIM. 02520874 Y1 - 2007/09/20/ N2 - Usaha untuk menghidupkan kembali wacana teologi yang lebih rasional praksis dikalangan pemikir-pemikir Islam masih menjadi pekerjaan yang serius terutama jika dikaitkan dengan paham Jabariyah-fatalistis yang slama ini dianggap melahirkan sikap pasif, pasrah dan menyerah terhadap suratan takdir. Dasar konteks ini pesan keadilan dan anti-kezaliman tuhan yang dibawa oleh agama menjadi kering adanya. Salah satu pemikir Islam yang mempunyai perhatian besar terhadap persoalan diatas adalah Asghar Ali Engineer, seorang sarjana yang dikenal adalah sosok yang mcmpunyai perhatian besar tcrhadap problematika social dan pembebasan. Menurut Asghar memahami teologi dalam Islam tidak harus melulu ngurusi Tuhan, tetapi bagaimana teologi itu hidup di tengah-tengah masyarakat untuk berdialog dengan masalah sosial, politik, ekonomi sehari-sehari dan menjadi spirit bagi terciptanya tatanan masyarakat yang adil. Bukan sebagai teologi yang terpisah dalam kehidupan, tetapi yang menyatu dengan kehidupan itu sendiri, maka pertanyaan yang muncul kemudian adalah bagaimana teologi seharusnya dipahami dalam Islam menurut Asghar? Dalam hal ini adalah Teologi pembebasan. Fokus dalam penelitian ini sendiri adalah lebih kepada ide pemikiran Asghar Ali Engineer tentang Teologi Pembebasanya dan bagaimana ide itu dijadikan perangkat analisis terhadap persoalan-persoalan dehumanisasi terutama masalah kemiskinan, ketertindasan dan ketidakadilan dalam masyarakat, yang dalam konteks ini adalah Islam di Indonesia. Sedangkan jenis penelitaian ini adalah penelitian kepustakaan yaitu dengan mengumpulkan semua data baik primer maupun sekunder dan analisis data terhadap wacana Teologi Pembebasan Asghar Ali Engineer dengan menggunakan pendekatan sosiologi pengetahuan yang pertanyaan mendasar dalam pendekatan ini adalah apa dasar pertimbangan intelektual ( ideologi, sosiologi, ekonomi, dan lain-lain) dalam menghasilkan prodak pemikiran. Teologi pembebasan sendiri menurut Asghar adalah teologi yang berusaha memaknai kembali konsep kunci dalam Islam yaitu Tauhid, Jihad, Sabar, Iman, dan Kafir, agar sesuai dengan konteksnya dan kebutuhuan zaman. Teologi yang ciri utamanya adalah berusaha secara serius memperjuangkan problem bipolaritas spiritual-material kehidupan manusia dengan menyusun kembali mcnjadi tatanan yang tidak eksploitatif. Teologi Pembebasan menurut Asghar adalah teologi yang tidak sepi dari orientasi sosial dan teologi yang tidak tidur disaat umat membutuhkanya. Untuk konteks Islam Indonesia sendiri tentunya teologi pembebasan akan menjadi wacana altematif sekaligus menjadi pisau analisis di tengah-tengah maraknya globalisasi dan modemisasi yang membuatnya menjadi Negara yang terkorup dengan urutan yang mengkhawatirkan sekaligus menjadi Negara yang merasa kesulitan dalam mengurangi angka kemiskinan. Hadirnya teologi pembebasan dalam wacana Islam Indonesia tentunya akan member secercah harapan untuk keluar dari segala bentuk penyelewengan kemanusiaan. PB - UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA KW - teologi pembebasan KW - perspektif asghar ali engineer M1 - skripsi TI - TEOLOGI PEMBEBASAN DALAM PERSPEKTIF ASGHAR ALI ENGINEER AV - restricted EP - 80 ER -