eprintid: 36543 rev_number: 7 eprint_status: archive userid: 6 dir: disk0/00/03/65/43 datestamp: 2019-09-10 01:17:26 lastmod: 2019-09-10 01:17:26 status_changed: 2019-09-10 01:17:26 type: article metadata_visibility: show creators_name: Qibtiyah, Alimatul title: Keterlibatan Ulama Perempuan di Munas Tarjih Ke-30 ispublished: pub subjects: wan_islam divisions: artkl full_text_status: public keywords: Perempuan, ulama, Muhammadiyah abstract: Para ulama dan cendekiawan persyarikatan baik laki-laki maupun perempuan berkhidmat membahas problem keumatan di Universitas Muhammadiyah Makassar, Sulawesi Selatan akhir Januari 2018 pada acara Musyawarah Nasional Tarjih Muhammadiyah Ke-30. Lembaga fatwa di beberapa tempat identik dengan dunia laki-laki. Di beberapa kalangan perempuan masih dianggap sebagai makhluk yang tidak mempunyai kemampuan yang memadai untuk melakukan kajian-kajian agama dan membuatnya sebagai dasar pembuatan hukum. Otoritas keagamaan dianggap sebagai wilayah laki-laki. Beberapa argumen mainstream yang digunakan oleh kebanyakan tokoh agama adalah karena dalam buku buku Islamic Studies Nabi adalah lak-laki dan kata ganti Tuhan itu mengacu pada He atau Huwa (Dia laki-laki). Selain itu kebanyakan berkeyakinan bahwa laki-laki adalah pemimpin dan Imam bagi perempuan. date: 2018-03-01 date_type: published publication: Majalah Suara 'Aisyiyah volume: - number: - publisher: Suara 'Aisyiyah pagerange: 40-41 refereed: TRUE citation: Qibtiyah, Alimatul (2018) Keterlibatan Ulama Perempuan di Munas Tarjih Ke-30. Majalah Suara 'Aisyiyah, - (-). pp. 40-41. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36543/1/Alimatul%20Qibtiyah%20-%20Keterlibatan%20Ulama%20Perempuan%20di%20Munas%20Tarjih%20Ke-30.pdf