@phdthesis{digilib36667, month = {August}, title = {AKTIVITAS-AKTIVITAS SITI MUNJIYAH DAN PEMIKIRANNYA DALAM ORGANISASI ?AISYIYAH TAHUN 1932-1955 M}, school = {FAKULTAS ADAB DAN BUDAYA}, author = {NIM. 12120095 Afifatun Nisa}, year = {2019}, note = {Prof. Dr. H. Dudung Abdurahman, M. Hum}, keywords = {Siti Munjiyah, Aktivitas, Pemikiran.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36667/}, abstract = {Siti Munjiyah merupakan salah seorang tokoh ?Aisyiyah, organisasi perempuan di bawah naungan Muhammadiyah. Ia lulusan sekolah agama atau Madrasah Diniyah sebagai bekal aktivitasnya menjadi muballighat. Aktivitasnya di ?Aisyiyah terlihat ketika menjadi perwakilan ?Aisyiyah di Kongres Perempuan Indonesia Pertama dan menjadi Pemimpin ?Aisyiyah tahun 1932-1936 M. Selain beraktivitas, ia juga memiliki pemikiran-pemikiran yang fokus kepada kedudukan dan perbaikan kualitas perempuan. Berdasarkan uraian tersebut, penting untuk dibahas mengenai bagaimana latar belakang kehidupan Siti Munjiyah? Bagaimana aktivitas Siti Munjiyah dalam Organisasi ?Aisyiyah? Dan Mengapa pemikiran Siti Munjiyah fokus kepada perbaikan derajat perempuan? Penelitian ini menggunakan pendekatan biografi. Pendekatan biografi digunakan untuk memahami dan mendalami kepribadian Siti Munjiyah dengan mencari latar belakang lingkungan, sosio-kultural dan proses pendidikannya. Penelitian ini menggunakan konsep aktivitas dan teori Peranan Sosial yang dikemukakan oleh Erving Goffman untuk menjelaskan tentang aktivitas Siti Munjiyah serta konsep pemikiran dan teori Gender digunakan peneliti untuk menjelaskan tentang pemikiran-pemikiran Siti Munjiyah. Metode yang digunakan peneliti adalah metode historis, yang meliputi empat langkah yaitu pengumpulan data, kritik sumber, penafsiran dan penulisan sejarah. Hasil penelitian ini adalah sebagai berikut: Siti Munjiyah lahir di Kampung Kauman Yogyakarta tahun 1896 M dan wafat pada tahun 1955 M. Ia dikenal mahir berpidato. Kemampuannya berpidato ia buktikan ketika menjadi muballighat di dalam maupun di luar lingkup ?Aisyiyah. Ketika memimpin ?Aisyiyah ia turut menyederhanakan lima Badan Pembantu Pimpinan menjadi tiga urusan, menjelaskan aturan membentuk ?Aisyiyah, metode kursus membasmi buta huruf, metode medirikan Nasyiatul ?Aisyiyah dan aturan menjadi pemimpin ?Aisyiyah Daerah. Begitu pula dengan pemikirannya, dalam bidang agama Ia mengutamakan memakai pakaian menutup aurat bagi perempuan. Pemikirannya dalam bidang sosial mengenai kemajuan dunia Barat, perceraian dan mewujudkan cita-cita. Pemikirannya dalam bidang pendidikan mengenai persamaan hak perempuan dan laki-laki dalam menuntut ilmu.} }