%0 Thesis %9 Skripsi %A Viky Arthiando Putra, NIM. 12120099 %B UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA %D 2019 %F digilib:36671 %I FAKULTAS ADAB DAN BUDAYA %K Sarekat Islam, Marxisme, Pengaruh %P 179 %T PENGARUH MARXISME PADA SAREKAT ISLAM 1914-1921 %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36671/ %X Gerak sejarah bangsa ini mengalami perubahan yang signifikan pasca tumbuhnya kesadaran bumiputera untuk beroperasi secara kolektif dalam upaya perjuangan bangsa. Kesadaran tersebut muncul setelah terbukanya keran pendidikan pada kebijakan politik etis pemerintah kolonial yang justru menyerang balik Belanda. Perkenalan para terpelajar dari bumiputera pada pemikiran humanisme, keadilan, kebebasan dan sebagainya membuat mereka tersadar akan realitas yang sedang dihadapi tidak sesuai dengan munculnya ajaran dan pemikiran yang khas dari zaman pencerahan tersebut. Hal ini ditandai dengan mulai bermunculan organisasi modern dari tingkat bangsawan sampai basis keagamaan. Salah satu yang menjadi perhatian kalangan elit Belanda dan akar rumput adalah Sarekat Islam (SI) yang merupakan transformasi dari Sarekat Dagang Islam (SDI). Pasca transformasi inilah yang menjadi titik perhatian penulis. Perubahan platform gerakan dari SDI mempengaruhi antusias bumiputera, dan mampu menarik anggota yang besar dalam waktu singkat. Perubahan ini tidak terlepas dari perdebatan pemikiran (ideologi) yang berkembang dalam SI yang menjadi titik fokus penulis. Determinasi ekonomi dan perjuangan kelas yang khas dari ajaran Marxisme banyak mempengaruhi dan menjadi perdebatan di kalangan SI. Berdasarkan alasan diatas maka pokok pembahasan penulis adalah faktor mendasar yang menjadi penggerak utama tingkah laku seseorang ataupun sekelompok manusia, dalam hal ini adalah SI sebagai suatu organisasi. Penelitian ini adalah penelitian sejarah dalam bentuk library research (penelitian kepustakaan). Pendekatan yang digunakan oleh peneliti dalam menganalisis dinamika gerakan SI adalah pendekatan sejarah mentalitas. Sedangkan untuk teori yang dianggap relevan adalah teori ideologi yang diperkenalkan oleh Louiss Althusser. Teori ideologi adalah teori yang peneliti gunakan dalam menganalisa bagaimana suatu pemikiran mampu menggerakkan sebuah organisasi, sehingga mempengaruhi nilai perjuangan dan haluan politik SI untuk mengorganisir massa serta kantung gerakan dibawahnya. Adapun metode penelitian yang digunakan oleh penulis adalah metode sejarah kritiss, antara lain; heuristik, verifikasi, interpretasi, dan historiografi. Setelah bumiputera mendapatkan pendidikan dari kebijakan politik etis, ide-ide tentang pembebasan dari keterjajahan menjadikan mereka terus mengupayakan perjuangan bangsa, termasuk SI yang dimotori oleh seorang pelajar yang memiliki pemikiran maju sekaliber Tirto Adhi Soerjo. Melalui Tirto inilah kemudian SI menjadi berkembang dan bergerak lebih modern. Persinggungan antar pelajar menjadikan terkonsolidasinya kekuatan intelektual kelas menengah untuk melihat kondisi bangsa sendiri dan mengupayakan berbagai macam gerakan melalui mesin organisasi. Salah satu persinggungan tersebut termasuk dengan para aktivis gerakan dari Belanda yang membawa ideologi Marxisme. Marxisme masuk ke Indonesia secara organisasi dengan adanya infiltrasi dari Sneevliet melalui ISDV ke dalam SI. Marxisme pulalah yang membawa gerakan SI memiliki imajinasi yang radikal terhadap perubahan nasib bangsa. Banyak orang yang menjadikan Marxisme sebagai kambing hitam dari perpecahan dalam tubuh SI. Hasil pengamatan penulis menunjukkan, bahwa Marxisme juga memberikan sumbangsih pada konsolidasi politik gerakan pada perlawanan terhadap kolonialisasi Belanda. Hal ini jelas jika melihat hasil kongres SI tahun 1918 yang menyepakati ide perjuangan melawan Kapitalisme dan menjadikan buruh sebagai garda dalam membangun gerakan melawan Kolonialisme-Imperialisme Belanda. %Z Dr. Syamsul Arifin, M.Ag