%0 Thesis %9 Skripsi %A MUHAMMAD ZIKRI - NIM. 05110939 , %B /S1 - Skripsi/Fakultas Adab/ %D 2010 %F digilib:3669 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %K ilmu nahwu, Kalimat kondisional (jumlah syarat) %T AL-JUMLAH AL-SYARTHIYAH FI AL-LUGHATAIN AL-ARABIYAHWA AL-INJILIZIYAH DIRASAH TAHLILIYAH TAQABILIYAH %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3669/ %X ABSTRAK Sampai saat ini, belum ada kepastian berapa jumlah bahasa yang tersebar di dunia yang dapat dipastikan bahwa setiap suku bangsa mempunyai ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan bahasa lainya. Namun, disamping adanya perbedaan tersebut sebagain bahasa juga mempunyai persamaan yang dapat kita lihat antara lain dalam hal gramatikalnya. Bahasa Arab dan bahasa Inggris yang akan menjadi sentral kajian dalam skripsi ini adalah dua contoh bahasa yang memiliki persamaan dan perbedaan antara keduanya, kedua bahasa tersebut disamping memiliki beberapa persamaan, dan hal ini dapat ditemukan dalam ilmu sintaksis atau ilmu nahwu tepatnya dalam kalimat kondisional. Kalimat kondisional atau dalam bahasa Arab disebut sebagai jumlah syarat adalah kalimat yang terdiri dari dua buah frasa dan frasa tersebut tergabung dalam kalimat luas yang membentuk satu kesatuan yang mengandung hubungan kondisional makna. Frasa pertama disebut sebagai kondisi atau syarat, dan frasa kedua disebut sebagai konsekuensi atau jawab syarat. Kemudian yang menandai adanya hubungan kondisional dan makna anatara kedua frasa itu disebut konjungsi yang digunakan dalam bahasa Inggris antara lain ( if ) dan adapun dalam bahasa Arab in, ma, aw, idza dan sebagainya. Adapun teori yang digunakan dalam menganalisis kalimat kondisional dalam bahasa Arab dan Inggris dalam bahasan ini adalah deskriptif dan kontrastif. Deskriptif adalah teori yang menjelaskan dan membeberkan secara rinci akan suatu permasalahan, seperti halnya kalimat kondisional dalam bahasa Inggris dan Arab. Sedangkan kontrastif adalah teori yang membandingkan dan menemukan persamaan dan perbedaan antara kedua bahasa tersebut, dalam kalimat kondisional atau jumlah syarat.maka dari pada itu dengan penelitian ini penulis akan dapat mengetahui sejaig mana letak persamaan dan perbedaan kalimat kondisional dalam Bahasa Inggris dan jumlah syarat dalam Bahasa Arab. %Z Pembimbing: DR. H.Sugeng Sugiyono, MA