%0 Thesis %9 Skripsi %A Lia Khodirotul Qudsiah, NIM. 15150061 %B Fakultas Adab dan Imu Budaya %D 2019 %F digilib:36748 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %K Spiritualitas, Transformasi Identitas Spiritual, Pandangan Islam. %P 86 %T THE PORTRAYAL OF SPIRITUALITY AS SEEN IN VERTICAL LIMIT A GRADUATING PAPER %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36748/ %X Film Vertical Limit adalah sebuah film tentang para pendaki gunung yang sedang melakukan misi penyelamatan berbahaya untuk menyelamatkan beberapa pendaki lainnya yang terjebak di bawah reruntuhan es di gunung K2, Pakistan. Meskipun film ini fokus ke dalam misi penyelamatan yang berbahaya, namun pada kenyataannya film ini menyajikan sebuah nilai moral dari spiritualitas. Banyak orang yang mengaku memiliki agama tetapi tidak semuanya memiliki prinsip yang kuat khususnya ketika mereka berada di dalam situasi yang berbahaya. Berbeda dengan tokoh Kareem dalam film ini, ia tetap pada prinsip hidupnya khususnya dalam berdoa dan beribadah di kondisi terburuk. Peneliti berpikir bahwa ada kekuatan yang kuat di dalam dirinya yang membuat ia berbeda dari kebanyakan orang terlebih dalam hal tetap berdoa dan beribadah dalam sebuah ekspedisi berbahaya. Hal inilah yang kemudian menjadi latar belakang dari penulis untuk melakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana penggambaran spiritualitas dalam film Vertical Limit dengan agama Kareem sebagai standard untuk penggambaran spiritualitas serta bagaimana agama mempengaruhi spiritualitasnya. Penulis menggunakan teori perkembangan identitas spiritual dari Kiesling dkk untuk menganalisa penelitian ini. Teori ini terdiri dari tiga fase yakni foreclosed (tertutup), moratorium (krisis), dan achieved (pencapaian). Selain itu pendekatan Islam juga di gunakan untuk menjawab rumusan masalah. Ini merupakan sebuah penelitian kualitatif, dengan kritik objektif sebagai metode analisisnya. Analisis ini menjelaskan bahwa pada fase pertama, agama sangat berperan penting namun masih disertai keluarga sebagai faktor utama yang mempengaruhi ketenangan di kehidupannya. Kareem tidak melewati fase kedua yakni moratorium (krisis). Ia memiliki pemahaman yang mendalam dengan ajaran agama dan agama memberikan pemahaman akan konsep surga di akhirat kelak. Hal ini lah yang membuatnya mencapai level kepuasan tertinggi akan apa yang telah ia lakukan di dunia. %Z Mrs. Dr. Witriani, M. Hum.,