%0 Thesis %9 Skripsi %A AUFA DHIA KHAIRUNNISA, ’NIM. 15250002 %B Fakultas Dakwah dan Komunikasi %D 2019 %F digilib:36785 %I UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta %K gangguan jiwa, skizofrenia, intervensi generalis %P 139 %T INTERVENSI GENERALIS TERHADAP PASIEN DENGAN GANGGUAN SKIZOFRENIA: (SUATU PENDEKATAN RISET AKSI) (Studi Kasus di Dusun Warak, Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta) %U https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36785/ %X Intervensi Generalis Terhadap Pasien dengan Gangguan Skizofrenia: (Suatu Pendekatan Riset Aksi). (Studi Kasus di Dusun Warak, Desa Girisekar, Kecamatan Panggang, Kabupaten Gunung Kidul, DIY). Skripsi. Yogyakarta: Program studi Ilmu Kesejahteraan Sosial, Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2019. Jumlah pasien dengan gangguan jiwa di Gunung Kidul cukup tinggi, bahkan pada tahun 2018 masih tedapat 21 penderita gangguan jiwa yang mengalami pemasungan menunjukkan bahwa pentingnya menindaklanjuti intervensi generalis kepada salah satu mantan pasien penderita gangguan skizofrenia yang tinggal di Gunung Kidul dengan pendekatan riset aksi. Rumusan masalah dari penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan intervensi generalis terhadap pasien dengan gangguan skizofrenia dan penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan cara pelaksanaan intervensi generalis terhadap pasien dengan gangguan skizofrenia. Penelitian ini menggunakan teori gangguan jiwa, skizofrenia dan intervensi generalis dengan metode pendekatan kualitatif. Adapun subyek penelitian ini terdiri dari enam orang informan yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan memilih data yang diperlukan, penyajian data, dan penarikan kesimpulan sehingga dapat menjawab dari rumusan masalah. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa tujuh tahapan proses intervensi yang terdiri dari engagement, assessment, planning, pelaksanaan intervensi, evaluasi, terminasi serta follow-up dapat dilalui klien dengan baik. Setelah mengikuti seluruh sesi intervensi, baik klien maupun orang-orang disekitarnya kini bisa lebih berfungsi secara sosial dari sebelumnya. %Z Andayani, S.IP, MSW