@phdthesis{digilib36809, month = {June}, title = {PERANAN PERPUSTAKAAN SLB DALAM MENUMBUHKAN KEMAMPUAN LITERASI SISWA TUNARUNGU (STUDI KASUS DI SMALB-B WIYATA DHARMA 1 SLEMAN YOGYAKARTA)}, school = {UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 15140082 ANISA KUSUMA WARDANI}, year = {2019}, note = {Dr. Hj. Sri Rohyanti Zulaikha, S.Ag., SS., M.Si}, keywords = {Deaf Students, Literacy, SMALB-B Library, Siswa Tunarungu, Literasi, Perpustakaan SMALB-B}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/36809/}, abstract = {The research aims to determine the role of the SLB library in growing literacy skills of deaf students (case study in SMALB-B Wiyata Dharma 1 Sleman of Yogyakarta). This research is a type of qualitative research. Data collection methods used in this study are observation, interviews, and documentation. The interview was conducted on 13 speakers which is a principals, library heads, teachers, and deaf students of SMALB-B Wiyata Dharma 1 Sleman. The results showed that: (1) The role of the SLB library in growing literacy skills in SMALB-B Wiyata Dharma 1 Sleman, namely increasing the ability to be human learners, hobbies through various activities that can add knowledge and useful both in a variety of learning resources and electronic media. (2) Obstacles faced by library SMALB-B Wiyata Dharma 1 Sleman in cultivating literacy skills, namely the lack of motivation of students to participate in activities, human resources, and infrastructure. (3) the SLB Library only provides a way to overcome the obstacles faced, namely the motivation of students, human resources (HR) and facilities and infrastructure better, so it can be said that the role of the library of SLB in growing literacy skills of deaf students in the library SMALB-B Wiyata Dharma 1 Sleman is good enough, the school performs literacy movements using time fifteen minutes before the lesson starts to read. Though there are constraints with limited student access to information, students are given the opportunity to ask the vocabulary that has not been understood from books read to the teacher or librarian.( INDONESIA ) Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peranan Perpustakaan SLB dalam menumbuhkan kemampuan literasi siswa tunarungu (studi kasus di SMALB-B Wiyata Dharma 1 Sleman Yogyakarta). Penelitian ini merupakan jenis penelitian kualitatif. Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu observasi, wawancara, dan dokumentasi. Wawancara dilakukan pada 13 narasumber yang merupakan kepala sekolah, kepala perpustakaan, guru, dan siswa tunarungu SMALB-B Wiyata Dharma 1 Sleman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Peranan Perpustakaan SLB dalam menumbuhkan kemampuan literasi di Perpustakaan SMALB-B Wiyata Dharma 1 Sleman, yaitu meningkatkan kemampuan menjadi manusia pembelajar, kegemaran melalui berbagai kegiatan yang dapat menambah ilmu dan bermanfaat baik dalam berbagai sumber-sumber belajar maupun media eletronik. (2) Kendala yang dihadapi Perpustakaan SMALB-B Wiyata Dharma 1 Sleman dalam menumbuhkan kemampuan literasi yaitu kurangnya motivasi siswa untuk mengikuti kegiatan, sumber daya manusia, dan sarana prasarana. (3) Perpustakaan SLB itu hanya memberikan cara mengatasi kendala dihadapi, yaitu motivasi siswa, Sumber Daya Manusia (SDM) dan sarana dan prasarana menjadi lebih baik, sehingga dapat dikatakan bahwa peranan Perpustakaan SLB dalam menumbuhkan kemampuan literasi siswa tunarungu di Perpustakaan SMALB-B Wiyata Dharma 1 Sleman sudah cukup baik, sekolah melakukan gerakan literasi dengan menggunakan waktu lima belas menit sebelum pelajaran dimulai untuk membaca. Meskipun ada kendala dengan keterbatasan siswa mengakses informasi, siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan kosa kata yang belum dipahami dari buku yang dibaca kepada guru maupun pustakawan.} }