eprintid: 3692 rev_number: 17 eprint_status: archive userid: 82 dir: disk0/00/00/36/92 datestamp: 2012-08-27 13:42:42 lastmod: 2016-12-22 02:15:23 status_changed: 2012-05-04 16:44:54 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: SUWANTO - NIM. 02121104, title: SISTEM KHILAFAH DALAM PANDANGAN HIZBUT TAHRIR (STUDI KASUS KEKHALIFAHAN BANI ABBASIYAH DAN BANI UMAYYAH) ispublished: pub subjects: S divisions: jur_spi full_text_status: restricted keywords: sejarah Khilafah, Hizbut Tahrir, sistem khilafah note: Pembimbing: Dr. H. Muhammad Wildan, MA, abstract: Khilafah hingga sekarang merupakan diskursus yang sering disalahpahami.Kesalahpahaman ini timbul karena pencampur adukan antara sejarah khilafah dengan sistemnya. Hal ini nampak dalam argumentasi para pencela sistem khilafah yang hanya memandang khilafah dengan memaparkan fakta buruknya sejarah para khalifah. Kian rancu ketika memahami sistem khilafah berdasarkan pada pandangan politik di luar Islam. Salah satu kelompok yang memiliki konsep khilafah yang detail adalah Hizbut Tahrir. Menurut Hizbut Tahrir, khilafah adalah kepemimpinan umum bagi seluruh kaum Muslim yang menerapkan syari'at Islam bagi seluruh warganegara, dan menyebarkan Islam - dengan dakwah dan jihad keseluruh penjuru dunia. Dalam pandangan Hizbut Tahrir, khilafah wajib satu adanya dalam satu masa, sehingga haram hukumnya bila ada dua khilafah apalagi lebih dari itu. Dalam sejarah khilafah pernah ada suatu masa di mana kekuasaan Abbasiyah dan kekuasaan Umayyah II yang semasa tegak. Penulis tertarik untuk mengkaji, bagaimana pandangan Hizbut Tahrir terhadap fakta tersebut. Data dikumpulkan melalui sumber primer maupun sekunder. Sumber primer adalah buku-buku atau karya tulis yang dikeluarkan oleh Hizbut Tahrir yang telah dinyatakan resmi sebagai pandangan Hizbut Tahrir. Sedangkan data sekunder berbagai media cetak yang berkaitan dengan pembahasan kajian ini ini. Kajian ini merupakan kajian sejarah dengan teori yang digunakan adalah teori politik Islam dengan pendekatan normatif. Hasil penelitian ini adalah Hizbut Tahrir berpandangan bahwa sejarah khilafah dan sistem khilafah adalah dua hal yang berbeda. Sejarah khilafah adalah fakta penerapan sistem bukanlah sistem itu sendiri. Sehingga fakta sejarah kekuasaan Bani Abbasiyah dan kekuasaan Bani Umayyah II yang semasa tidak dapat dijadikan sebagai dalil bolehnya khilafah lebih dari satu. Sebab, bagi Hizbut Tahrir sumber hukum Islam secara tegas melarang hal tersebut. Untuk itu penting bagi siapa saja, umumnya para intelektual dan khususnya ahli sejarah agar dapat memposisikan antara sejarah khilafah dengan sistemnya sesuai pada tempatnya. Hingga tidak menimbulkan kerancuan dalam membahas dan menilai sistem khiafah. Untuk membahas sistem khilafah dapat merujuk pada pandangan Hizbut Tahrir atau kelompok yang lainnya yang memang memiliki konsepnya ataupun menggalinya secara langsung pada sumbernya. date: 2010-02-09 date_type: published institution: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta department: Fakultas Adab thesis_type: skripsi thesis_name: other refereed: TRUE referencetext: update terakhir : 2010-02-09 14:09:49 ; nama file diserver lama : digilib-uinsuka--suwantonim-3467-1-suwanto-r.pdf ; letak file diserver lama : ./files/disk1/70/digilib-uinsuka--suwantonim-3467-1-suwanto-r.pdf ; url download server lama : /download.php?id=3887 ; nama file lama : SUWANTO 02121104 SISTEM KHILAFAH DALAM PANDANGAN HIZBUT TAHRIR.pdf ; format file : application/pdf ; besar file : 1090317 Kb. penulis : ; Copyright (c) 2009 by Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved. citation: SUWANTO - NIM. 02121104, (2010) SISTEM KHILAFAH DALAM PANDANGAN HIZBUT TAHRIR (STUDI KASUS KEKHALIFAHAN BANI ABBASIYAH DAN BANI UMAYYAH). Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3692/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3692/2/BAB%20II%2C%20III%2C%20IV.pdf