eprintid: 3694 rev_number: 17 eprint_status: archive userid: 82 dir: disk0/00/00/36/94 datestamp: 2012-08-28 13:34:42 lastmod: 2016-12-22 02:17:45 status_changed: 2012-05-04 16:44:54 type: thesis metadata_visibility: show creators_name: SYAFITRININGSIH - NIM. 05120025, title: TRADISI SELAPANAN MANTEN DI DUSUN KEDUNGREJO WONOLELO PLERET BANTUL ispublished: pub subjects: S divisions: jur_spi full_text_status: restricted keywords: Tradisi Selapanan Manten, ritus daur hidup note: Pembimbing: Drs. H. Maman A. Malik Sy., M.S, abstract: Tradisi selapanan manten adalah salah satu rangkaian ritus daur hidup yaitu ritus perkawinan yang masih dipelihara dengan baik oleh masyarakat Dusun Kedungrejo, Wonolelo, Pleret, Bantul. Di beberapa daerah lain, di D.I Yogyakarta sudah jarang ditemukan tradisi semacam ini. Seperti yang telah kita ketahui tradisi selapanan biasanya digunakan dalam ritus kelahiran sebagai bentuk rasa syukur atas kelahiran bayi dengan berbagai rangkaian upacara, salah satunya adalah potong rambut bayi dan dilakukan 35 hari setelah kelahiran bayi. Lain halnya dengan tradisi Selapanan Manten yang dilakukan di Dusun Kedungrejo, Kelurahan Wonolelo, Kecamatan Pleret, Kebupaten Bantul ini. Tradisi ini dilakukan 35 hari setelah pernikahan berlangsung sebagai bentuk rasa syukur dan doa agar kehidupan yang dijalani setelah pernikahan berjalan dengan baik. Tradisi ini terdiri dari berbagai rangkaian pelaksanaan, dimulai dengan pertemuan antara kedua belah pihak keluarga, biasanya ditempatkan di rumah keluarga laki-laki. Pertemuan ini dimaksudkan untuk menambah rasa kekeluargaan di antara keduanya. Selain itu, pertemuan ini juga dilakukan untuk menentukan atau membuat nama tua untuk pasangan suami istri tadi. Nama tua adalah nama yang nantinya akan digunakan setelah pernikahan sampai seterusnya (seumur hidup). Kemudian dilanjudkan dengan pembuatan sesaji-sesaji untuk disajikan pada malam kendurian, tak jauh beda dengan tradisi-tradisi yang lain, bentuk-bentuk sesaji terdiri dari jenis-jenis makanan yang sarat simbol dan makna. Setelah sesaji dibuat, maka upacara inti pun dilakukan dengan pembacaan doa yang dipimpim oleh pemimpin adat (mbah kaum) dan diikuti oleh para tamu undangan (jama`ah tahlil). Di akhir acara, nama yang telah ditentukan sebagai nama tua tadi diberitahukan pada tamu undangan. Tradisi Selapanan Manten ini tidak lepas dari pengaruh Islam. Bentuk-bentuk pengaruh itu terlihat pada bacan-bacaan doa yang dilakukan/dibacakan oleh pemimpin tradisi upacara ini. Doa-doa yang disampaikan terdiri dari doa tahlil dan doa keselamatan bagi pasangan suami istri yang baru menempuh hidup berumah tangga seperti apa yang diamalkan atau diajarkan oleh Islam, maka di sinilah bentuk akulturasi Islam dengan budaya lokal yang terwujud. Berdasarkan alasan-alasan yang diuraikan di atas, tradisi Selapanan Manten yang ada di Dusun Kedungrejo, Kelurahan Wonolelo, Kecamatan Pleret, Kabupaten Bantul tentu merupakan sebuah fenomena budaya yang menarik untuk diteliti dan ditemukan makna, fungsi serta keistimewaan di balik tradisi Selapanan Manten ini. Bila dilihat dari bentuk-bentuknya, penelitian ini termasuk penelitian yang menggunakan kajian ritual. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif karena penelitian ini mengungkap pemahaman di balik fenomena yang ada. Pada akhirnya pendekatan holistiklah yang digunakan dalam penelitaian ini untuk mengungkap secara mendalam dan menyeluruh pada unsur-unsur yang berkaitan dengan tardisi ini. Dari rangkaian penelitian ini, maka metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan menggunakan metode partisipasi, pengamatan langsung (observasi) dan wawancara mendalam terhadap subjek penelitian. date: 2010-02-09 date_type: published institution: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta department: Fakultas Adab thesis_type: skripsi thesis_name: other refereed: TRUE referencetext: update terakhir : 2010-02-09 14:25:26 ; nama file diserver lama : digilib-uinsuka--syafitrini-3469-1-syafitri-l.pdf ; letak file diserver lama : ./files/disk1/70/digilib-uinsuka--syafitrini-3469-1-syafitri-l.pdf ; url download server lama : /download.php?id=3889 ; nama file lama : SYAFITRININGSIH 05120025 TRADISI SELAPANAN MANTEN DI DUSUN KEDUNGREJO WONOLELO PLERET BANTUL.pdf ; format file : application/pdf ; besar file : 1242545 Kb. penulis : ; Copyright (c) 2009 by Perpustakaan Digital UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Verbatim copying and distribution of this entire article is permitted by author in any medium, provided this notice is preserved. citation: SYAFITRININGSIH - NIM. 05120025, (2010) TRADISI SELAPANAN MANTEN DI DUSUN KEDUNGREJO WONOLELO PLERET BANTUL. Skripsi thesis, UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3694/1/BAB%20I%2C%20V%2C%20DAFTAR%20PUSTAKA.pdf document_url: https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/3694/2/BAB%20II%2C%20III%2CIV.pdf