@mastersthesis{digilib37033, month = {September}, title = {EPISTEMOLOGI TAFSIR SYI{\ensuremath{<}}?I{\ensuremath{<}}: STUDI ATAS HERMENEUTIKA AL-QUR?AN MUHAMMAD BA{\ensuremath{>}}QIR AL-S\{ADR}, school = {UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA}, author = {NIM. 1620010019 Lailia Muyasaroh, S. Th. I.}, year = {2019}, note = {Dr. Munirul Ikhwan, Lc., M.A}, keywords = {Hermeneutika al-Qur?an, Tafsir Syi{\ensuremath{>}}?i{\ensuremath{>}}, Muhammad Ba{\ensuremath{>}}qir al-S\{adr.}, url = {https://digilib.uin-suka.ac.id/id/eprint/37033/}, abstract = {Penelitian ini berjudul ?Epistemologi Tafsir Syi{\ensuremath{>}}?i{\ensuremath{>}}: Studi atas Hermeneutika al-Qur?an Muh\}ammad Ba{\ensuremath{>}}qir al-Sadr?. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana metode hermeneutika dan prinsip-prinsip dasar penafsiran yang ditawarkan oleh Muh\}ammad Ba{\ensuremath{>}}qir al-Sadr secara epistemologis. Penelitian ini membahas tiga aspek pokok dalam kajian epistemologi tafsir yaitu metode penafsiran, sumber-sumber penafsiran, dan validitas penafsiran. Tesis ini merupakan penelitian kepustakaan (library research) yang bersifat kualitatif dengan menggunakan berbagai referensi yang relevan dengan pokok pembahasan. Dalam mengumpulkan data dalam penelitian ini, penulis menggunakan sumber data primer dan sumber data sekunder. Sumber data primer penelitian ini adalah kitab-kitab karya Muhammad Baqir al-Sadr seperti al-Tafsi{\ensuremath{>}}r al-Maud\}u{\ensuremath{>}}?i{\ensuremath{>}} li al-Qur?a{\ensuremath{>}}n al-Kari{\ensuremath{>}}m dan al-Madrasah al-Qur?a{\ensuremath{>}}niyyah, dan lain-lain. Sedangkan sumber data sekundernya adalah buku, jurnal, maupun artikel yang berhubungan dengan penelitian tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti mencoba mendeskripsikan metode hermeneutika dan prinsip-prinsip penafsiran yang ditawarkan oleh Muhammad Ba{\ensuremath{>}}qir al-S\{adr, apa saja sumber-sumber penafsiran yang digunakan oleh Ba{\ensuremath{>}}qir al-S\{adr dalam karya-karyanya serta melihat bagaimana tolak ukur kebenaran atau validitas dari metode tersebut. Hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut. Pertama, Muh\}ammad Ba{\ensuremath{>}}qir al-S\{adr berkali-kali menekankan bahwa seorang penafsir yang akan melakukan sebuah kajian tafsir maud\}u{\ensuremath{>}}?i{\ensuremath{>}} harus melalui dua langkah besar yaitu ???? ?? ?????? ? ????? ??????? . Seorang penafsir harus menganalisis apa permasalahan yang terjadi di masyarakat dan mulai mengumpulkan berbagai data yang berkaitan dengan permasalahan tersebut kemudian ia harus mendialogkan permasalahan tersebut dengan ayat-ayat al-Qur?an yang setema. Usaha mendialogkan antara problem realitas dan ayat-ayat al-Qur?an tentunya menuntut penafsir untuk turut berperan aktif dalam sebuah proses penafsiran. Kedua, sumber penafsiran yang digunakan oleh Muh\}ammad Ba{\ensuremath{>}}qir al-S\{adr dalam karya tafsirnya tidak jauh berbeda dengan yang digunakan oleh penafsir-penafsir pada era kontemporer. Ia menggunakan beberapa sumber penafsiran yaitu sumber tekstual yang terdiri dari al-Qur?an dan hadis, sumber teologis, akal atau nalar dan realitas. Meskipun demikian, Muh\}ammad Ba{\ensuremath{>}}qir al-S\{adr lebih banyak menggunakan tiga sumber penafsiran yaitu Al-Qur?an, akal, dan realitas. Hal tersebut sejalan dengan prinsip penafsiran yang ditawarkan oleh Muh\}ammad Ba{\ensuremath{>}}qir al-S\{adr yaitu berawal dari realitas dan berakhir pada nash. Ketiga, penulis menyimpulkan bahwa penafsiran Muh\}ammad Ba{\ensuremath{>}}qir al-S\{adr dapat dilihat kebenarannya melalui tiga teori yaitu teori koherensi, teori korespondensi, dan teori pragmatis.} }